"Ada sekitar 8 ekor lah. Entupannya (sengatannya) di kepala dan badan," kata Ade dengan suara terbata-bata di rumahnya, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat.
Untungnya Ade bisa turun dengan selamat meski harus menahan sakit. Bahkan Ade sempat melanjutkan tugasnya.
Sepulang dari bertugas, Ade jusru enggan berobat karena alasan sudah malam.
Alhasil keesokan harinya saat bangun tidur, tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan.
"Tahu-tahu bangun tidur sudah enggak bisa apa-apa Bapak (Ade), dia teriak-teriak, 'kok saya enggak bisa'," ujar istri Ade, Rita Juwita, Jumat (5/4/2021).
Baca Juga: Begini Cara Alami Usir 9 Serangga Paling Mengganggu di Rumah
Seperti penderita stroke, Ade tak bisa bergerak dan bicaranya tidak jelas.
Bahkan dia sempat seperti tidak sadarkan diri dan hilang ingatan pada tiga tahun pertama.
Ade bahkan seperti tidak ingat pada keluarga dan kawan-kawannya.
Melihat kejadian tersebut, sengatan tawon jika ditilik dari sisi medis memang sangat membahayakan.
Melansir allergyfyi.org, tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.
Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.
Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.
Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.
Baca Juga: Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal
Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.