"Karena tidak dilakukan kami memberikan kondisional dengan menyatakan bahwa dilakukan dulu di tag orang pertama. Karena kami sangat berhati-hati, first in human ini harus benar-benar dipastikan ini aman dan kami meminta pengujian apakah ada residu antigen di dalam sel dan kritiknya. Dari antigen yang diimpor dari AIVITA itu kami ingin tahu bagaimana residunya dan apakah itu masuk ke dalam tubuh pasien tersebut," ujar Rizka.
Diketahui sebelumnya, Mantan Menkes Terawan tengah mengembangkan vaksin Nusantara.
Vaksin nusantara sendiri merupakan vaksin Covid-19 yang ditawarkan untuk mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan bersifat personal atau individual.
Vaksin ini juga berbasis sel dendritik yang sebelumnya telah dikembangkan oleh AIVITA Biomedical Inc di California, Amerika Serikat.
Sel dendritik adalah komponen dari sel darah putih yang dimiliki setiap orang lalu dipaparkan dengan antigen protein S dari Covid-19.
Kemudian, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.
Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL