Find Us On Social Media :

Tim Dokter Kaget, Cacing Pita Sepanjang 17 Meter Tiba-tiba Keluar Dari Pantat Pria Ini

Cacing pita sepanjang 17 meter keluar dari pantat seorang pria.

GridHEALTH.id - Kejadian mencengangkan dialami seorang pria di Thailand.

Dimana cacing sepanjang 17 meter dikabarkan keluar dari pantat pria tersebut.

Alhasil temuan ini pun cukup mengagetkan tim dokter yang menanganinya.

Diberitakan Daily Mail (24/3/2021), pria berusia 67 tahun itu berasal dari Nong Khai, Thailand.

Awalnya pasien tersebut datang ke rumah dengan keluhan sakit perut dan terasa kembung.

Baca Juga: Gemar Makan Daging Babi, Otak Pria Ini Tenyata Dipenuhi Cacing Pita

Tim dokter pun mengambil sampel darinya untuk dilakukan pengujian di Pusat Penelitian Penyakit Parasit.

Hasilnya ditemukan telur cacing sebanyak 28 butir didalam perut pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Akhirnya tim dokter pun memutuskan untuk melakukan tindakan operasi pada 20 Maret 2021 lalu.

Hal mengejutkan pun terjadi, dimana cacing sepanjang 59 inci atau sekitar 17 meter harus dikeluarkan lewat pantat pria tersebut.

Rekaman video menunjukan tim dokter merentangkan cacing pita sepanjang 17 meter di matras merah itu pun beredar di media sosial.

Juru bicara pusat penelitian penyakit parasit menerangkan, pasien itu sempat diberi obat pada malam sebelum tidur.

"Pagi harinya, parasit itu keluar dari anusnya. Butuh waktu bagi kami untuk merentangkannya," paparnya.

Baca Juga: Banyak Pemalsuan Daging Babi Menjadi Daging Sapi, Ternyata Ini Risikonya Mengonsumsi Daging Babi Menurut Ahli Gizi

Lebih lanjut, dokter meyakini cacing parasit itu berasal dari daging mentah yang dimakan pasien.

Pihak rumah sakit menerangkan, cacing pita itu merupakan temuan terpanjang di Thailand dalam 50 tahun terakhir.

Dr Schawanya Rattanapitoon yang memimpin tim juga mengatakan, cacing itu bisa hidup di tubuh manusia selama 30 tahun.

"Saat ini, mereka tidak bisa hidup panjang karena pengobatan yang semakin bagus. Hanya saja, ini penemuan terpanjang," jelasnya.

Ia pun memperingatkan pasien tersebut untuk mengubah kebiasaan makannya.

Baca Juga: Terbiasa Makan Daging Mentah, Pria Ini Tak Sadar Cacing Pita Telah Bersarang Selama 10 Tahun di Kepalanya

Rattanapitoon melanjutkan, keluarga pasien juga dibujuk untuk melakukan pemeriksaan guna mengetahui apakah ada cacing yang sama di tubuh mereka.

"Kami mengimbau mereka untuk tak lagi makan daging mentah karena itulah sumber penularan cacing tersebut," pungkasnya.

Sementara itu, jika ditilik dari sisi medis diketahui infeksi cacing pita pada awal mungkin tidak memiliki gejala apapun.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Minum Obat Cacing Tidak Boleh Makan Jeruk Bali

Namun menurut artikel berjudul "Tapeworms vs Pinworms: What's the Difference?" yang direview WebMD (18/10/2020), disebutkan bahwa infeksi cacing pita bisa menunjukan gejala ketika sudah berkembang.

Dimana gejala yang bisa timbul berupa mual, sakit perut, lemas, atau diare. Bisa juga mengalami perubahan selera makan (lebih atau kurang dari biasanya).

Dan karena cacing pita mencegah tubuh menyerap nutrisi dari makanan, berat badan bisa turun.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Cacing Guinea, Infeksi Cacing Ganas yang Bisa Sebabkan Kulit Melepuh

Untuk mengobati infeksi cacing pita, terkadang penderita tidak perlu melakukan apa pun. Cacing itu bisa meninggalkan tubuhnya dengan sendirinya.

Tetapi jika cacing ini ditemukan, dokter dapat meresepkan obat seperti prazikuantel atau nitazoksanid.

Obat-obatan ini akan membunuh cacing pita dewasa atau menyebabkannya dibuang melalui tinja.

Tetapi obat-obatan ini tidak akan membunuh telurnya, yang masih dapat menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Berita Kesehatan Kecacingan: Infeksi Cacing Pita Ternyata Bisa Menyebabkan Kista

Penderita mungkin perlu memberi sampel tinja selama beberapa bulan kepada dokter untuk memastikan semua cacing pita sudah hilang.

Lebih sulit untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing pita.

Selain obat yang membunuh cacing pita, penderita mungkin perlu obat untuk mengurangi peradangan atau gejala lain, seperti kejang yang dialaminya.

Tergantung di mana cacing pita berada dan berapa banyak yang penderita miliki, bahkan mungkin perlu pembedahan untuk mengangkatnya seperti yang dialami pria Thailand tersebut.(*)

Baca Juga: Konsumsi Daging Ini Tingkatkan Risiko Terkena Infeksi Cacing Pita

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL