Find Us On Social Media :

dr Tifauzia Colek Pemerintah; Punya Cara Kendalikan Pandemi Tanpa Harus Pakai Ratusan Juta Dosis Vaksin

dr Tifauzia Tyassuma bekomentar terkait vaksinasi Covid-19 yang tengah dilakukan pemerintah saat ini.

GridHEALTH.id - Ahli epidemiologi sekaligus akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, dr Tifauzia Tyassuma kembali menyinggung pemerintah soal vaksinasi Covid-19.

Menurutnya saat ini pemerintah tengah tersandera oleh berbagai kepentingan terkait pengadaan vaksin untuk kendalikan pandemi.

Hal itu diungkapkan dr Tifa lewat tulisan di akun Facebook miliknya, Tifauzia Tyassuma, Jumat (19 Maret 2021).

Baca Juga: Vaksin Nusantara Direspon Negatif, dr Tifa; Heran Banyak Ilmuan dan Dokter Indonesia Nyinyir pada Karya Anak Bangsa

Dalam tulisannya itu disebutkan bahwa pemerintah saat ini terikat perjanjian dengan Industri dan distributor.

Hal itu membuat pemerintah juga tersandera karena vaksin yang dipesan dalam jumlah yang sangat banyak dan harus habis dalam waktu singkat.

Sedangkan dalam dua bulan terakhir, Indonesia hanya mampu menyerap sekitar 100 ribu orang per hari.

Sehingga menurut dr Tifa, serapan 40 juta dosis vaksin yang ditargetkan pemerintah dalam waktu enam bulan akan sulit tercapai jika serapannya hanya 100 ribu orang per hari.

"Itu hal yang sangat mustahil, kecuali Vaksin diguyur dari atas helikopter. Dan itu kan ngga masuk akal banget," dalam tulisannya.

Ia pun menyinggung terkait pengadaan vaksin yang tiba-tiba mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca Juga: Manfaat Tidur Bagi Kesehatan, Mood Bagus Hingga Tubuh Langsing

"Vaksin pertama, si Master S ini, tampaknya menyandera Pemerintah juga, karena dalam kurun hingga bulan Juli 2021, dari Stafsus Men BUMN kemarin, ada target sebanyak total 180 juta dosis akan dikirim ke Indonesia," papar dr Tifa.
 
"Lah. padahal dari release Menkes pertama bukannya pembelian Vaksin S hanya 100 juta dosis? kenapa tiba-tiba jadi 180 juta dosis? Bagaimana itu cara menghabiskannya?" lanjutnya.
 
Baca Juga: Wamenkes Sebut Tingkat Perlindungan Vaksin Covid-19 Sinovac Cuma 65,3%
dr Tifa mengaku terenyuh saat melihat teman-temannya di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengurusi pandemi luar biasa ini. Ia merasa tergerak untuk ikut membantu.

“Tampak sekali mereka kerepotan di level sebetulnya tidak tahu lagi harus berbuat apa,” katanya.

Apalagi dr Tifauzia mengklaim mengaku punya cara mengendalikan pandemi dan mendayagunakan vaksinasi tanpa harus menghabiskan 426 juta vaksin.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Diproduksi Jutaan, WHO Sesalkan Negara Miskin Tidak Kebagian

“Rasa ingin sekali membantu. Saya tahu cara bagaimana sebetulnya mengendalikan Pandemi ini. Bagaimana mendayagunakan vaksinasi agar bisa tercapai targetnya dalam memproteksi rakyat sekaligus melandaikan grafik, tanpa harus menggunakan target 426 juta dosis vaksin,” bebernya.

“Yang dibutuhkan tidak sebanyak itu! Ada cara lain yang lebih hemat, lebih ringkas, lebih efisien, dalam bagaimana melakukan vaksinasi massal, untuk menjadi salah satu upaya melandaikan grafik Pandemi ini dengan segera,” pungkasnya.

Adapun postingan di akun Facebookdr Tifauzia Tyassuma, adalah sebagai berikut:

Story behind the scene Dua Sisi: Vaksinasi To be honest, sebetulnya kemarin saya sudah tiga kali menolak untuk bicara...

Dikirim oleh Tifauzia Tyassuma pada Kamis, 18 Maret 2021

 (*)

Baca Juga: Akhirnya Presiden Putuskan Kapan Anak Indonesia Belajar Tatap Muka di Sekolah, Tapi 2 Syarat Ini Harus Dipenuhi

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL