Find Us On Social Media :

Program Vaksin Covid-19 Pemerintah Mengalami Masalah, Menkes Budi Gunadi Mendadak Menyampaikan Masalahnya

Menkes Budi Gunadi Sadikin bagikan kabar mengenai vaksin Covid-19 di Indonesia.

GridHEALTH.id - Program vaksinasi terus dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan laju pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin mewabah setiap harinya.

Namun belakangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin justru mendadak memberikan kabar buruk mengenai program vaksinasi Covid-19 tersebut.

Diketahui vaksinasi sendiri merupakan pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan.

Baca Juga: Kebijakan Baru Menkes Budi Gunadi, Anak Muda Boleh Vaksinasi Asalkan Bawa Lansia

Sementara vaksin adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Dalam artikel berjudul "Why vaccination is safe and important" yang dilansir dari NHS (30/7/2021) disebutkan bahwa orang yang sudah divaksin sistem kekebalannya mampu mengenali dan tahu cara melawan suatu infeksi penyakit seperti Covid-19.

Disisi lain terkait kabar buruk yang dibagikan Menkes Budi Gunadi, disampaikan langsung oleh pria 56 tahun itu pada Jumat, (26/3/2021) kemarin.

Baca Juga: Perawatan Korban Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar yang Alami Luka Bakar Parah

Melansir berita yang dipublish Warta Kota (26/3/2021), ternyata kabar buruk yang disampaikan Menkes Budi Gunadi ini berkaitan dengan kedatangan vaksin Covid-19 yang kemungkinan besar akan tertunda.

Sehingga program vaksinasi yang dilakukan bisa saja ikut terganggu.

Menurutnya permasalahan ini dikarenakan sejumlah negara mulai menerapkan embargo vaksin.

Untuk diketahui, embargo sendiri adalah pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara.

Baca Juga: Baru Datang ke Indonesia, Vaksin AstraZeneca Ternyata Kadaluwarsa Akhir Mei 2021, Menkes Budi Gunadi Jujur Baru Tahu

"Kemungkinan itu bisa mengganggu kedatangan vaksin atau ketersediaan vaksin beberapa bulan ke depan terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo," kata Budi.

Menurut Budi, Embargo vaksin dilakukan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Eropa dan negara lainnya. Selain di Eropa lonjakan kasus juga terjadi di India, Brazil, dan AS.

"Karena memang terjadi lonjakan kasus di beberapa negara termasuk di india," katanya.

Oleh karena itu kata Budi, saat ini diperlukan kehati-hatian dalam mengontrol laju vaksinasi.

Baca Juga: Sudah Fix, Menkes Budi Gunadi Pastikan Vaksin Gotong Royong Gratis Untuk Semua Karyawan

Tujuannya agar tidak terjadi kekosongan vaksin kedepannya.

"Sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksinnya agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya," katanya.

Untuk diketahui jumlah vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 54 juta dosis.

Jumlah tersebut datang secara bertahap.

Baca Juga: Rebutan Vaksin Covid-19 dengan 215 Negara, Menkes Budi: 'Kita Beruntung Bisa Cepat Vaksinasi'

Vaksin tahap pertama dan kedua dengan total 1,8 juta dosis tiba pada 31 Desember 2020 lalu.

Vaksin tahap ketiga datang pada 12 Januari 2021 sebanyak 15 juta dosis.

Vaksin tahap ke empat datang sebanyak 10 juta dosis bahan baku pada 2 Februari 2021.

Lalu, sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin tahap lima tiba 2 Maret 2021.

Vaksin tahap enam tiba sebanyak 1.113.600 dosis pada 8 Maret, dan pada 25 Maret 2021 tiba 16 juta bahan baku dosis.(*)

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Minta Semua RS Prioritaskan Rawat Tenaga Kesehatan Terinfeksi Covid-19

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL