GridHEALTH.id - Golongan darah digunakan untuk menggambarkan protein, atau ketiadaan protein, pada sel darah.
Namun, meskipun tampaknya sama sekali tidak berhubungan, golongan darah sebenarnya dapat menjadi faktor risiko cerebral palsy dalam perkembangan janin.
Ketika seorang ibu dan janin yang sedang berkembang memiliki golongan darah yang tidak cocok, hal itu dapat menyebabkan penyakit pada bayi.
Baca Juga: Peneliti Ini Ungkap Kenapa Golongan Darah A Lebih Rentan Kena Covid-19, Benarkah?
Tak hanya itu, hal ini juga akan berpotensi menyebabkan penyakit kuning parah yang dapat menyebabkan kerusakan otak.
Dilansir dari stanfordchildrens.org dalam artikel 'Rh Disease', diketahui penyakit Rh atau golongan darah terjadi selama kehamilan.
Hal itu terjadi ketika faktor Rh dalam darah ibu dan bayi tidak cocok satu sama lain. Namun, bisa juga terjadi jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda.
Setiap orang memiliki golongan darah dan faktor Rh yang berbeda satu sama lainnya.
Faktor Rh adalah protein pada penutup sel darah merah. Jika protein faktor Rh ada di dalam sel, orang tersebut Rh positif. Jika tidak ada protein faktor Rh, orang tersebut Rh negatif.