GridHEALTH.id - Unggahan Ashanty beberapa waktu lalu di @ashanty_ash, Senin (29/3/2021), yang tengah sibuk mempersiapkan pernikahan anak sambungnya Aurel, sempat membuat banyak penggemarnya khawatir.
Unggahannya itu pun membuat banyak orang kaget dan pemburu berita terus mengamati gerak geriknya.
Baca Juga: Kondisi Mengkhawatirkan Ashanty Usai Kena Covid-19, Azriel: 'Napasnya Benar-benar Udah Dikit Banget'
Bagaimana tidak dalam ungghan tersebut Ashanty diketahui melalukan perjalanan ke rumah sakit, yang ternyata ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Di RSPAD dirinya memgaku kontrol, tapi fakta di unggahannya Ashanty diambil darahnya sebanyak 200 cc.
InstaStory akun media sosial @ashanty_ash, Senin (29/3/2021) pun mengisahkan
Anang yang berdiri di sebelahnya, dan saat itu sedang berbincang-bincang dengan mantan Menkes dr Terawan dan dr Nyoto.
Tiba-tiba dr Terawan terdenger mengatakan "Pakai Celestamine."
"Celestamine itu ampuh ya dok?," tanya Ashanty.
"Ampuh mbak," ujar Terawan.
"Sehari boleh berapa kali?," tanya Ashanty lagi.
"Tiga kali, obat ringan, obat sekaleng gini," kata Terawan sembari memeragakan.
Memang obat Celestamine masih asing bagi banyak orang di Indoensia.
Obat Celestamine terbuat dari Betamethasone atau Dexchlorpheniramine.
Manfaat dari Celestamine mencegah peradangan dan alergi untuk memperbaiki kondisi, dan efektif menekan peradangan akibat steroid.
Obat celestamine ini biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit kulit, seperti gatal-gatal dan eksim, dan rinitis alergi. Tapi obat ini tidak bisa menyembuhkan penyebab penyakit.
Satu hal yang harus diketahui, melansir Kusuri - No - Shiori (Drug Information Sheet) Revise - 12/2015, sebelum menggunakan obat ini, pastikan untuk memberi tahu dokter dan apoteker;
* Jika sebelumnya pernah mengalami reaksi alergi (gatal, ruam, dll.) Terhadap obat apa pun.
* Jika memiliki: glaukoma, kesulitan buang air kecil karena pembesaran prostat dll., TBC, penyakit menular tanpa obat yang efektif atau penyakit mikotik umum, tukak lambung, penyakit mental, herpes simpleks keratitis, katarak, tekanan darah tinggi, kelainan elektrolit, trombosis atau riwayat infark miokard.
* Jika berencana untuk menerima vaksinasi.
* Jika baru saja menjalani operasi pada bagian organ mana pun.
* Jika sedang hamil atau menyusui.
* Jika sedang mengonsumsi produk obat lain. (Beberapa obat dapat berinteraksi untuk meningkatkan atau mengurangi efek pengobatan. Waspadalah terhadap obat-obatan yang dijual bebas dan suplemen makanan serta obat resep lainnya.)
Penting juga diketahui, obat Celestamine bisa saja merugikan bagi yang mengonsumsinya.
Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan termasuk mengantuk, insomnia, sakit kepala tumpul, mual / muntah, kehilangan nafsu makan, diare, tukak lambung, rasa haus, malaise, wajah bulan, peningkatan berat badan, ruam dan kepekaan matahari.
Jika salah satu gejala ini terjadi, konsultasikan dengan dokter.
Gejala lain yang bisa ditimbulkan karena mengonsumsi obat Celestamine, yang baiknya harus segera dilaporkan kepada dokter yang meresepkan;
Baca Juga: Kemenkes Akui Vaksinasi Lansia Mengecewakan, Ternyata Ini Penyebabnya
* Malaise umum, kehilangan nafsu makan, haus (insufisiensi adrenokortikal sekunder, diabetes mellitus, insufisiensi adrenal akut).
* Delusi / halusinasi, depresi dan eksitasi muncul secara bergantian, otot berkontraksi secara spasmodik (kelainan mental, depresi, kejang, kebingungan).
* Nyeri di pinggul / punggung, otot kaku / nyeri / kelemahan, tulang mudah patah (lokasi umum: sendi panggul, tulang belakang, pergelangan tangan), nyeri sesuai dengan fraktur tulang (osteoporosis, miopati, aseptik femoralis / nekrosis kepala humerus).
* Sakit tenggorokan, anemia atau kecenderungan perdarahan (dari hidung, gusi), demam tinggi disertai rasa dingin dan menggigil (anemia aplastik, agranulositosis).(*)
Baca Juga: Perawatan Pasien Demam Berdarah Dengue Intinya Kecukupan Cairan, Bisa Dilakukan di Rumah
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL