Find Us On Social Media :

Banjir Bandang Flores Timur, 63 Warga Tewas Tertimbun Longsor, Terkendala Evakuasi

Tragedi Banjir Bandang di Flores Timur, NTT.

Sementara itu, Kepala Desa Nelelamadike Pius Pedang Melai mengatakan, upaya evakuasi untuk mencari korban banjir bandang yang tertimbun longsor masih sulit dilakukan.

Sebab selain banyak lokasi yang masih dipenuhi oleh lumpur, alat berat pun masih sulit masuk ke lokasi kejadian

"Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur," katanya.

Baca Juga: Publik Figur Satu Ini Disebut Mengalami Phobia Laut dan Samudra, Samakah dengan Aquaphobia?

Upaya evakuasi juga disebut masih terkendala dengan cuaca, yang diketahui hingga saat ini masih terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Sejak kemarin, Bupati Flores Timur, Anton Hadjon, Wakil Bupati, Agustinus Payong Boli bersama BPBD, TNI/POLRI dan instansi terkait sudah berada di lokasi membangun tenda penampungan korban.

Melihat kejadian tersebut, tak bisa dipungkiri para korban bencana pasti sedikit banyak terganggu kesehatannya, terutama kesehatan mental.

Dilansir dari American Psychological Association (APA) (2013), peristiwa traumatis seperti bencana banjir tidak mudah diterima atau dipahami oleh siapa pun.

Karenanya, banyak orang yang pada awalnya akan mengalami pikiran, perasaan, dan gejala fisik yang menyusahkan.

Baca Juga: BMKG Umumkan Cuaca Ekstrem hingga 21 Februari, Sejumlah Daerah Banjira Warna-warni, Putih Air Susu hingga Merah Darah