Find Us On Social Media :

Seorang Remaja 15 Tahun Menangis Darah, Dokter Bingung, Dugaan Sementara Idap Haemolacria

Doris, gadis remaja 15 tahun menangis darah, dan membuat dokter rumah sakit kebingungan.

“Meskipun menyebabkan keheranan tertentu, ini bukanlah kasus yang rumit untuk ditangani.

Bergantung pada penyebabnya, dapat diobati dengan antibiotik dan pengobatan hormonal. Situasi ini jarang menyebabkan masalah kesehatan lain bagi pasien," katanya panjang lebar.

Utuk diketahui jika benar Doris mengalami haemolacria, itu adalah sebuah fenomena air mata berdarah yang jarang terjadi.

Penyebabnya oleh berbagai kondisi mata dan sistemik, serta etiologi psikologis, farmakologis, dan idiopatik.

Hemolacria biasanya merupakan proses jinakm melansir National Library of Medicine - National Center for Biological Information, dalam artikel 'Hemolacria in a patient with severe systemic diseases', disebutkan asosiasi sistemik yang serius bisa saja ada.

Baca Juga: Konsumsi Asam Folat di Masa Kehamilan Kurangi Risiko Cacat Pada Bayi

Ini sebagian besar bersifat unilateral dan membatasi diri, tetapi karena literatur yang terbatas, prevalensi dan kecenderungannya terhadap jenis kelamin, ras, atau usia tertentu tidak diketahui. 

Hemolacria atau epifora berdarah adalah adanya darah di air mata.

Berbagai gangguan dapat menyebabkan hemolacria.

Untuk mengatasinya perlu evaluasi dan pengelolaan tim interprofesional medis untuk memberikan perawatan yang terkoordinasi dengan baik, dan meningkatkan hasil bagi pasien hemolacria.(*)

Baca Juga: Tips Kesehatan Hari Ini, Cara Menghindari Radang Tenggorokan

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL