GridHEALTH.id - Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA.
Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa. Berdasarkan laporan BNPB yang dikutip dari kompas.com, banjir bandang ini dipicu intensitas hujan tinggi.
Banjir telah menerjang beberapa desa antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Baca Juga: Banjir Bandang Flores Timur, 63 Warga Tewas Tertimbun Longsor, Terkendala Evakuasi
Selain menyebabkan gangguan dalam perjalanan dan kerusakan properti, banjir juga menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi setiap orang.
Melalui pencegahan yang baik, kita dapat menjaga tubuh tetap sehat saat mengalami kebanjiran.
Melansir dari cdc.gov dalam artikel 'Keep Food and Water Safe After a Disaster or Emergency' dan 'Personal Hygiene and Handwashing After a Disaster or Emergency', beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kebanjiran antara lain sebagai berikut:
1. Makanan
Buang makanan yang mungkin terkena air banjir. Makanan yang mudah rusak, yang belum didinginkan dengan benar (karena pemadaman listrik) dan mereka yang memiliki bau, warna, atau tekstur yang tidak biasa.
Makanan yang tidak aman bisa membuat kita mual meski tampilannya, baunya, dan rasanya biasa saja. Jika ragu, buang saja.
2. Air
Baca Juga: Publik Figur Satu Ini Disebut Mengalami Phobia Laut dan Samudra, Samakah dengan Aquaphobia?
Jangan gunakan air yang kita curigai atau telah diberitahu terkontaminasi untuk mencuci piring, menyikat gigi, mencuci dan menyiapkan makanan, mencuci tangan, membuat es, atau membuat susu formula bayi.
Air yang aman untuk minum, memasak, dan kebersihan pribadi termasuk air kemasan, rebus, atau air olahan.
Departemen kesehatan negara bagian, lokal dapat membuat rekomendasi khusus untuk merebus atau mengolah air di daerah.
3. Cuci tangan
Menjaga tangan tetap bersih selama keadaan darurat membantu mencegah penyebaran kuman. Jika air keran tidak aman digunakan, cuci tangan dengan sabun dan air yang telah direbus atau didesinfeksi.
Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara terbaik untuk mengurangi jumlah kuman di atasnya.
Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
Pembersih tangan berbahan dasar alkohol dapat dengan cepat mengurangi jumlah kuman di tangan dalam beberapa situasi, tetapi pembersih tangan tidak membasmi semua jenis kuman.
4. Mandi
Baca Juga: Penularan Virus Covid-19 Melalui Air, Ahli Epidemiologi Jelaskan Risikonya Saat Banjir
Mandi atau mandi setelah keadaan darurat terkait air hanya boleh dilakukan dengan air bersih dan aman.
Terkadang air yang tidak aman untuk diminum dapat digunakan untuk mandi, tetapi hati-hati jangan sampai air tertelan atau masuk ke mata.
5. Perawatan luka
Menjaga luka tetap bersih dan tertutup sangat penting selama keadaan darurat. Luka terbuka dan ruam yang terkena air banjir dapat terinfeksi. Untuk melindungi diri sendiri dan keluarga:
- Hindari kontak dengan air banjir jika kita memiliki luka terbuka.
- Tutupi luka yang bersih dan terbuka dengan perban tahan air untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
- Jaga luka terbuka sebersih mungkin dengan mencuci bersih dengan sabun dan air bersih.
- Jika luka menjadi kemerahan, bengkak, atau mengeluarkan cairan, segera dapatkan perawatan medis.
Vibrio adalah bakteri alami yang hidup di perairan pantai tertentu. Mereka dapat menyebabkan infeksi kulit ketika luka terbuka terkena air garam atau campuran garam dan air tawar, yang dapat terjadi selama banjir.
Risiko cedera selama dan setelah badai dan bencana alam lainnya tinggi.
Pertolongan pertama yang cepat dapat membantu menyembuhkan luka kecil dan mencegah infeksi.
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah memberikan pertolongan pertama pada luka untuk membantu mencegah infeksi.
Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% jika sabun dan air tidak tersedia.
Tetanus, infeksi bakteri lain, dan infeksi jamur merupakan ancaman kesehatan potensial bagi orang yang memiliki luka terbuka.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #BijakGGL