Find Us On Social Media :

Tips Memilih dan Membedakan Masker Medis Asli Terstandarisasi dan Palsu dengan Cepat

Baca label pada kemasan untuk deteksi masker medis asli atau palsu.

GridHEALTH.id - Oknum pencari keuntungan yang senang di atas penderitaan orang lain masih saja ada di Indonesia.

Buktinya, disaat Indonesia berjuang lepas dari pandemi, salah satunya adalah dengan selalu mengenakan masker saat keluar rumah, eh ada saja pelaku bisnis kotor yang menjual masker medis palsu.

Terkait peredaran masker medis palsu, ini diungkap oleh Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kemenkes, Arianti Anaya.

Menurutnya masyarakat kini harus harus teliti sebelum membeli masker dengan mengecek izin edar maskernya.

"Menghindari kesalahan pemilihan masker medis maka tenaga kesehatan dan masyarakat agar membeli masker medis yang sudah memiliki izin edar alat kesehatan dari Kemenkes dan izin edar ini juga bisa diakses melalui infoalkes.kemkes.go.id," kata Arianti, seperti dilansir dari Kompas.com (4/4/2021).

Baca Juga: Masker Hidung Ini Nyaman Digunakan Saat Makan, Tapi Efektifkah Dalam Menangkal Virus Corona?

Untuk melihat no ijin edar pada masker medis, lihat di kemasannya.

Masker medis dikatakan palsu salah satu ciri-cirinya adalah jika tak memiliki izin edar dari Kemenkes.

Arianti mengimbau masyarakat melapor jika menemukan masker yang dicurigai palsu dan tak memiliki izin edar.

"Jika tenaga kesehatan atau masyarakat menemukan masker yang dicurigai tidak memnuhi standar maka diminta untuk segera kita punya jalur e-watch alkes itu bisa melalui pengaduan dan atau melalui Halo Kemkes 1500567," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini sejak pandemi melanda pertama kali pada Maret 2020, sudah ada 996 industri masker medis yang memiliki nomor izin edar dari Kemenkes.

Baca Juga: Efektivitas Masker Bisa Berkurang Drastis Pada Pria Berjenggot, Ini Fakta dan Sebabnya

Masih menurut Arianti dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (4/4/2021), untuk masker medis bedah atau lebih dikenal dengan nama masker bedah, bahannya terdiri dari material non-woven spunbond, meltblown, spunbond (SMS), serta spunbond, meltblown, meltblown, spunbond (SMMS).

Jadi masker sekali pakai ini terdiri dari tiga lapisan yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung.

Baca Juga: Fakta, Program Vaksin Covid-19 Pemerintah Mengalami Masalah, Menkes Budi Gunadi Minta Maaf

Sedangkan masker respirator atau biasa disebut N95 atau KN95, menggunakan lapisan lebih tebal berupa polypropylene, lapisan tengah berupa elektrete/charge polypropylene.

Masker jenis ini memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dibandingkan dengan masker bedah.

"Masker medis ini harus mempunyai efisiensi penyaringan bakteri minimal 95 persen dan bahkan ada yang 98 persen sampai 100 persen, biasanya ini untuk N95," ujar Arianti.(*)

Baca Juga: 2 Posisi Tidur Tidak Disarankan Untuk Ibu Hamil Karena Berisiko ke Janin

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL