Find Us On Social Media :

Mata Bayi Baru Lahir Belekan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mata bayi belekan, terjadi sumbatan di jalur keluar air mata.

GridHEALTH.id - Saat menjumpai bayi mungilnya yang baru lahir matanya belekan, tidak sedikit orang tua yang was-was.

"Duh, kenapa nih matanya kok belekan. Padahal kan tidak kemana-mana."

Baca Juga: 3 Vaksin yang Akan Dipakai pada Program Vaksinasi Gotong Royong, ini Jadwalnya

Untuk dipahami bersama, mata bayi belekan cirinya keluar cairan kental kekuningan pada mata bayi.

Ini terjadi bisa hanya pada satu mata, ataupun dua mata sekaligus.

Bahkan pada beberapa kasus, saking banyaknya belek, bayi sampai kesulitan membuka matanya

Karuan hal ini semakin membuat orangtua was-was.

Bayi yang matanya belekan akan tampak;

* Kelopak mata dengan kantung mata tampak lengket.

* Keluar warna belek yang kuning dari sudut mata.

* Air mata sering tampak menetes dan kelopak mata tampak sembab, namun tanpa diikuti oleh kemerahan pada bagian putih mata atau konjunctiva serta belekan seperti nanah.

Baca Juga: 6 Gejala Infeksi Herpes Zoster yang Harus Diwaspadai, Segera Periksa ke Dokter

Nah, kondisi tersebut disebabkan karena adanya sumbatan pada saluran atau duktus nasolakrimalis.

Normalnya berfungsi mengalirkan air mata dari sudut bola mata ke hidung, yang kemudian akan menguap seiring dengan udara pernapasan yang mengaliri hidung.

Jika terjadi sumbatan, maka air mata tidak dapat dialirkan ke hidung dan menggenang atau menumpuk pada mata, membuat mata tampak sembab, air mata menetes, atau kemudian mengering dan bercampur dengan sekret atau kotoran yang larut pada air mata.

Sehingga membuat mata belekan.

Kondisi mata belekan seperti itu rawan iritasi dan juga infeksi mata pada bayi.

Karenanya, untuk menghindari terjadinya infeksi mata yang ditandai dengan mata kemerahan dan nanah, menurut Dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes dalam tulisannya dengan judul "Belekan pada Bayi Baru Lahir, Normalkah?" di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (01/8/2016), maka pada bayi baru lahir pemberian salep atau tetes mata seperti eritromisin sangatlah penting.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Reza Artamevia Kecanduan Sabu dan Terancam 12 Tahun Penjara

Adapun penyebab utama hal itu sampai terjadi, karena katup Hasner pada saluran air mata yang gagal membuka secara normal pada saat kelahiran.

Untuk diketahui, sekitar 5% bayi baru lahir mengalami sumbatan pada satu atau kedua mata, namun hampir 90% dapat sembuh sendiri pada usia 1 tahun.

Baca Juga: Wajib Tahu, Kandungan Skincare Untuk Anti-Aging Agar Tak Salah Pilih Produk

Survei yang dilakukan oleh para ahli mata di dunia menunjukkan, 64% dari mereka memakai teknik pemijatan ringan pada sudut bola mata hingga ke pangkal hidung sebagai penanganan awal terhadap kasus-kasus dengan sumbatan duktus nasolakrimalis sampai pasien berusia 1 tahun.

Bisa juga melakukan tindakan invasif/operasi dengan memakai probe/alat yang dimasukkan ke dalam saluran lacrimalis.

Hal tersebut dilakukan oleh 70,8% dokter mata pada pasien dengan keluhan menetap hingga usia diatas 1 tahun.

Selain itu pemijatan ringan pada sudut bola mata hingga ke pangkal hidung dapat dilakukan secara rutin hingga gejala menghilang.

Baca Juga: Tetap Waspada, Penyintas Covid-19 Bisa Alami Gangguan Kesehatan Ini

Jika terdapat infeksi sekunder oleh bakteri atau diperberat dengan gejala infeksi saluran napas seperti flu, penggunaan obat tetes mata atau salep dapat diberikan.

Namun ingat obat tetes atau salep mata tidak membuka sumbatan yang ada.

Kelainan lain yang juga menyebabkan sumbatan pada ductus nasolacrimalis adalah congenital dacryocele, atau bengkak pada sudut mata akibat tidak terbentuknya kantong cairan mata/lacrimal sejak lahir.

Kasus satu ini khas ditandai dengan benjolan atau bengkak kebiruan pada sudut mata hingga ke pangkal hidung yang kadang dapat mengeluarkan nanah.(*)

Baca Juga: Cara Kerja Pil KB Pada Wanita dan Efek Samping Yang Mungkin Muncul

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL