Find Us On Social Media :

Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan Tanpa Persetujuan BPOM, Satgas Covid-19 Hanya Beri Teguran

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di media center Satgas Penanganan Covid, Kamis (29/10/2020).

Sementara disisi lain, Epidemiolog Universitas Griffith, Brisbane, Australia, Dicky Budiman menkritik langkah yang diambil DPR RI tersebut.

Menurutnya jika tidak disertai bukti ilmiah vaksin itu sangat berbahaya.

“Apalagi vaksin (nusantara) dendritik yang belum memiliki bukti atau evidence ilmiah terkait peran vaksin seperti ini untuk penyakit menular,” tuturnya dikutip dari tribunnews.com (11/4/2021).

Baca Juga: Setelah Riset Vaksin Nusantara Terawan Distop, DPR Keukeuh Minta Dilanjutkan Karena Satu Hal Ini

Dicky menilai apabila Vaksin Nusantara dipaksakan justru akan berisiko besar, baik materil maupun kesehatan.

“Jika dipaksakan, selain ini tidak visible tentu akan makan ongkos besar, beresiko besar juga,” kata dia.

"Selain tidak feasible, manfaat kesehatan masyarakat dari penggunaan vaksin tersebut belum tentu ada. Ini namanya tidak efisien dan efektif,” ujar Dicky.

Mnurut Dicky pengembangan Vaksin Nusantara tidak bisa dipaksakan.

“Tidak boleh ada intervensi politik, karena kontraproduktif dengan vaksinasi yang ada,” tuturnya.(*)

Baca Juga: Mendadak Riset Vaksin Nusantara Terawan Minta Distop Pihak RSUD Kariadi Semarang, Ternyata Ini Masalahnya

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL