Find Us On Social Media :

Tim Peneliti RSPAD: Penelitian Vaksin Nusantara Selesai Dalam 2,5 Bulan, Kuota Relawan Sudah Full

Penelitian vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto akan segera diselesaikan.

Salah satunya, menurut BPOM berdasarkan data studi vaksin Nusantara, tercatat 20 dari 28 subjek atau 71,4% relawan uji klinik fase I mengalami Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dalam grade 1 dan 2.

Efek samping yang ditimbulkan antara lain gatal, nyeri, hingga bertambahnya kadar kolesterol dalam darah.

Pembuatan Vaksin Nusantara dinilau BPOM ada kelemahan-kelemahan terkait penjaminan mutu dan keamanan.

Baca Juga: Vaksin Nusantara yang Digagasnya Dikritik Kanan Kiri, dr Terawan Berikan Keterangan Santai Tapi Menohok

"Semua pertanyaan (saat hearing) dijawab oleh peneliti dari AIVITA Biomedica Inc, USA, di mana dalam protokol tidak tercantum nama peneliti tersebut. Peneliti utama: dr Djoko (RSPAD Gatot Subroto) dan dr Karyana (Balitbangkes) tidak dapat menjawab proses-proses yang berjalan karena tidak mengikuti jalannya penelitian," papar Kepala BPOM Penny Lukito, dalam keterengan tertulisnya (14/4/2021).

Tapi kini, mengenai hal ini sudah diteken Nota Kesepahaman antara KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny K Lukito.

Penelitian vaksin Nusantara itu tidak boleh dikomersilkan dan hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri.

Nantinya, penelitian ini akan dilanjutkan di RSPAD Gatot Subroto.(*)

Baca Juga: Ikut Jalani Pengambilan Sample Darah, Politisi PDIP Ini Tertarik Jadi Relawan Vaksin Nusantara Meski Miliki Komorbid Jantung dengan 5 Ring

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL