Find Us On Social Media :

Minuman Manis Membunuh 184.000 Orang Setiap Tahun, Studi Terbaru

Berbagai merek minuman manis soft drink. Berdampak pada kesehatan dan bisa menyebabkan kematian.

GridHEALTH.id - Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology pada hari Senin (03/05/2021) mengklaim bahwa konsumsi minuman manis yang seringkali diasosiasikan dengan soft drink, menyebabkan sekitar 184.000 kematian orang dewasa setiap tahun.

Dalam studi tersebut, para peneliti dari Tufts University di Amerika Serikat menemukan bahwa minuman tinggi gula secara langsung terkait dengan 133.000 kematian akibat diabetes tipe 2, 45.000 akibat penyakit kardiovaskular, dan 6.450 akibat kanker, menghasilkan angka kematian tahunan yang mengejutkan 184.450.

Studi yang dipimpin oleh Dariush Mozaffarian di Tufts University secara statistik menganalisis lebih dari 50 penyebab kematian dan kebiasaan diet negara tertentu bersama dengan studi sebelumnya yang menunjukkan efek berbahaya dari konsumsi gula pada kesehatan secara keseluruhan.

Dalam studi tersebut, minuman manis didefinisikan sebagai minuman bersoda yang dimaniskan dengan gula (yang meliputi sirup jagung fruktosa tinggi, gula tebu atau bit), minuman buah, minuman olahraga / energi, dan es teh manis.

Hasil studi tersebut didasarkan pada 611.971 jawaban individu dalam 62 survei diet yang dilakukan antara tahun 1980-2010 di 51 negara di seluruh dunia. Selain itu, ketersediaan gula di 187 negara membentuk hasil akhir.

Tiga perempat dari semua kematian terjadi di negara berkembang, studi tersebut menunjukkan.

Baca Juga: #BijakGGL, Wanita Suka Minuman Manis Berisiko Terkena Serangan Jantung

Baca Juga: Pengharum Ruangan, Aroma Relaksasi atau Serangan Pada Sensorik Penciuman?

Di antara negara-negara yang disurvei, Meksiko memiliki jumlah kematian terbesar terkait minuman manis dengan 405 kematian per satu juta orang dewasa.

AS berada di urutan kedua dengan 125 kematian per juta. Di sisi lain, untuk orang dewasa di atas 65 tahun di Jepang, tingkat kematian kurang dari satu persen.

 

Temuan mengkhawatirkan lainnya adalah bahwa kaum muda lebih rentan terhadap penyakit kronis terkait konsumsi minuman manis yang tinggi.

Para peneliti tidak dapat membuktikan bahwa minuman manis adalah penyebab langsung dan utama dari 184.000 kematian ini.

Namun berdasarkan kesimpulan pada kebiasaan makan, ketersediaan gula dan angka kematian, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan berperan besar dalam masalah kesehatan tersebut dan mungkin menjadi akar penyebab penyakit seperti obesitas, diabetes dan masalah jantung.

Baca Juga: Sempat Heboh Dikira Filler, Amanda Manopo Ternyata Lakukan Suntik Vitamin C di Bibir, Apa Manfaatnya?

Baca Juga: Edema Makula Diabetik, Gangguan Pada Mata Wajib Diketahui Penyandang Diabetes

Menunjukkan efek negatif gula pada kesehatan manusia dalam studi tersebut, para peneliti menekankan bahwa menghilangkan atau setidaknya mengurangi minuman yang dimaniskan dengan gula dari makanan harus menjadi prioritas global.

Sebelumnya pada 2013, penelitian ini telah dipresentasikan sebagai abstrak di American Heart Association Council on Epidemiology and Prevention.

Di luar dari subyek penelitian, para orangtua terutama di kawasan Asia kini juga mengkhawatirkan munculnya beragam minuman yang disebut bubble drink dengan aneka rasa yang juga mengandung tinggi gula.

Jenis minuman ini sangat digemari anak-anak sekolah di Asia, karena muncul pertama kali di Korea, dan segera menjadi favorit.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL