GridHEALTH.id – Virus dan bakteri yang bertebaran di sekitar kita dapat menyebabkan berbagai macam infeksi penyakit, termasuk penyakit infeksi telinga.
Penyakit infeksi telinga (otitis) adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan rasa sakit di telinga akibat adanya infeksi bakteri atau virus.
Jika parah, hal ini dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran.
Infeksi telinga banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang masih balita.
Penyebab anak mengalami infeksi telinga, secara umum bisa disebabkan hal berikut.
Pertama, sistem kekebalan tubuh pada anak yang masih berkembang, membuatnya lebih rentan terkena infeksi berbagai virus dan bakteri termasuk infeksi telinga.
Kedua, saluran eustachius (penghubung antara telinga tengah dengan tenggorokan dan rongga hidung) pada anak lebih kecil.
Hal ini membuat cairan yang ada di telinga sulit keluar.
Baca Juga: Artis Muda Indonesia yang Rayakan Idul Fitri 1442H di Tempat Karantina RSD Wisma Atlet
Pada saat saluran eustachius tersumbat lendir karena flu, cairan tersebut tidak dapat mengalir keluar.
Ketiga, terkadang bakteri yang masuk dari mulut dan hidung tersumbat di kelenjar gondok, yang kemudian dapat merambat ke saluran eustachius dan telinga tengah dan menyebabkan infeksi.
Adapun infeksi telinga sendiri, terdiri dari tiga jenis, yaitu;
* Otitis media akut (OMA) adalah infeksi telinga yang dimana telinga tengah bengkak karena cairan terperangkap di belakang gendang telinga. Biasanya ditandai dengan nyeri di telinga maupun disertai dengan demam.
* Otitis media dengan efusi (OME) biasanya terjadi setelah infeksi telinga sembuh dengan sendirinya tetapi cairan tetap terperangkap di belakang gendang telinga. Gejalanya tidak terlalu kentara namun dokter tetap dapat mengenalinya/
* Otitis media kronis dengan efusi (COME) terjadi ketika cairan tetap berada di telinga tengah dalam waktu yang lama atau kembali lagi dan lagi, meskipun tidak ada infeksi. Hal ini jika dibiarkan dapat memengaruhi pendengaran anak.
Baca Juga: Lidah Buaya Untuk Menebalkan Alis, Cara Buatnya Gampang Sekali
Gejala infeksi telinga yang terjadi pada anak seperti:
- Anak sering menyentuh bagian telinga
- Rewel yang tidak seperti biasanya
- Mengalami kesulitan tidur
- Tidak bereaksi terhadap suara
Gejala lebih lanjut infeksi telinga pada anak dapat berupa:
- Deman
- Sakit kepala
- Cairan yang keluar dari telinga
- Hilangnya selera makan
Mengatasi anak yang terkena infeksi telinga
Baca Juga: Supaya Santan Kelapa Tidak Cepat Basi, Rahasianya ada Diteknik Memeras
Sebagian besar infeksi telinga pada anak dapat sembuh dengan sendirinya.
Menurut Dr. Robert M. Jacobson, ketua Departemen Pengobatan Anak dan Remaja Klinik Mayo, sistem kekebalan tubuh biasanya bisa mengatasi infeksi telinga.
Hanya saja, untuk penanganan terbaik, baiknya berkonsultasi ke dokter.
Jika kondisi tidak membaik dalam kurun 48 hingga 72 jam setelah gejala muncul, dokter biasanya akan memberikan antibiotik.
Pemberiaan antibiotik kepada anak memang harus berhati-hati agar dapat mencegah perkembangan bakteri tanpa membuatnya kebal terhadap antibiotik.
Perlu diingat bahwa pemberian antibiotik harus sesuai dengan dosis dan takaran yang telah dianjurkan oleh dokter.
Jadi, walaupun kondisi anak setelah beberapa kali minum obat tampak membaik, tetap minum antibiotik sesuai anjuran dokter untuk menghindari infeksi yang dapat terjadi lagi karena bakteri yang belum sepenuhya mati.(*)