Find Us On Social Media :

Berkaca dari Reinfeksi Covid-19 Atta Halilintar, Vaksinasi Tetap Perlu Bagi Mantan Penyintas

Atta Halilintar sempat terinfeksi virus covid-19 untuk yang kedua kalinya.

Hanya saja, memang penelitian lebih lanjut mengenai seberapa lama antibodi yang dibentuk alami oleh tubuh dapat melindungi orang yang pernah terinfeksi dari infeksi ulang masih terus dilakukan.

Menurut Shiv Pillai, MD, PhD, direktur program Magister Ilmu Kedokteran Harvard dalam bidang Imunologi, umur panjang kekebalan mungkin bergantung pada tingkat keparahan penyakit seseorang ketika terinfeksi.

Semakin ringan penyakit yang diderita selama orang tersebut terinfeksi virus covid-19, akan semakin rendah tingkat antibodiyang dibentuk oleh tubuh.

Itu sebabnya orang yang sembuh dari infeksi covid-19 yang memiliki gejala ringan akan sembuh dengan cepat namun antibodi yang dibentuk kadarnya juga tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: 7 Cara Atasi Penyakit Infeksi Hidung Sinus Sebelum Ke Dokter

Pada kasus orang yang positif terkena virus covid-19 tapi tanpa menunjukan gejala, kemungkinan tubuh juga tidak membentuk cukup kadar antibodi yang kuat melawan terjadinya infeksi kembali bahkan dalam jangka waktu yang pendek.

Selain itu yang perlu selalu diingat, sampai hari ini virus terus menyebar dengan cepat dari berbagai belahan dunia.

Dengan berkembangnya terus mutasi virus covid-19, tidak ada yang bisa menjamin antibodi tubuh dapat menghalau jenis-jenis baru mutasi virus covid-19.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hari ini Masuk Rumah Sakit, Atta Halilintar Memohon Kepada KD karena Dirinya Tidak Paham Obat