Cerita Lady Gaga tentang pemerkosaan yang dilakukan oleh petinggi label perusahaan musik ini bukan yang pertama kali diceritakan oleh Lady Gaga.
Pada tahun 2014, Lady Gaga pertama kali membuka suara tentang trauma yang dialami di masa lalu itu.
Namun, baru pada program The Me You Can't See ini lah, Lady Gaga benar-benar menceritakan bagaimana kejadian pemerkosaan itu telah sangat mempengaruhi kondisi mental dan fisiknya.
Apa itu “psychotic break”?
Ketika mendengar istilah “psychotic break” seperti yang dialamai oleh Lady Gaga, pasti bayangan yang terlintas di benak kita adalah kondisi gengguan mental yang membuat pengidapnya memiliki masalah-masalah tertentu.
Dilansir dari laman Rethink Mental Illness, “psychotic break” atau juga yang dikenal dengan nama psikosis ini adalah sebuah istilah untuk menggambarkan gangguan mental yang ditandai dengan pengidapnya yang memiliki realitas yang berbeda dengan orang lain.
Yang dimaksud dengan realitas berbeda ini dikarenakan pengidap psikosis memproses dunia sekitarnya secara berbeda dengan orang lain, baik dari cara memandang atau mempercayai suatu hal yang pada kenyataanya tidak ada.
Pengidap gangguang psikosis biasanya akan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak dilihat atau didengar orang lain.
Baca Juga: Tak Hanya Melepaskan Stres, Ini Manfaat Lainnya dari Menangis yang Jarang Sekali Diketahui