GridHEALTH.id - Hampir semua orang dengan diabetes tipe 2, serta banyak dari mereka yang menderita pradiabetes, menggunakan metformin untuk mengontrol gula darahnya.
Faktanya, ini adalah salah satu obat yang paling banyak diresepkan di dunia, dan untuk alasan yang bagus yaitu murah dan berhasil.
Selama bertahun-tahun, banyak obat baru untuk diabetes tipe 2 telah muncul di pasaran, tetapi metformin masih dianggap oleh American Diabetes Association (ADA) sebagai salah satu yang terbaik.
Ini tidak hanya menurunkan kadar gula darah tetapi juga risiko kejadian kardiovaskular (seperti serangan jantung) dan kematian.
Siapa yang tidak boleh menggunakan metformin? Seperti halnya pengobatan apa pun, metformin tidak selalu tepat untuk setiap orang.
Orang-orang berikut biasanya tidak diberikan metformin: Mereka yang menderita penyakit ginjal stadium 4 atau 5, orang dengan diabetes tipe 1, oang dengan pradiabetes di atas usia 60 tahun dan orang saat ini mengalami ketoasidosis diabetikum. Dokter yang akan memutuskan apakah metformin tepat untuk kita.
Baca Juga: Cek Fakta, Metformin Obat Diabetes Tipe 2 Tidak Memicu Kanker
Baca Juga: Tea Tree Oil Bisa Jadi Pilihan Alami Atasi Penyakit Infeksi Telinga
Jika dokter meresepkan metformin, dosis akan tergantung pada kebutuhan. Lalu, dokter akan meminta untuk pemeriksaan darah lanjutan dalam waktu sekitar 3 bulan untuk melihat apakah mereka harus mengubah dosis.
Biasanya metformin ER (extended release) hanya diminum sekali sehari. Metformin IR (pelepasan langsung) dan metformin cair biasanya diminum beberapa kali sehari.
Pastikan menggunakan metformin pada waktu yang kira-kira sama setiap hari. Jika melewatkan satu dosis, ambillah segera setelah ingat.
Tetapi jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewatkan. Jangan pernah menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jangan pernah menghancurkan tablet metformin baik jenis ER maupun IR jika sulit menelannya secara utuh. Lebih baik di potong dua karena lapisannya harus tetap utuh agar berfungsi dengan baik.
Efek samping metformin yang paling umum adalah diare, mual, muntah, dan gas. Diare adalah masalah terbesar bagi sebagian besar orang, memengaruhi sekitar setengah dari orang yang mengalaminya.
Baca Juga: Penyandang Penyakit Infeksi HIV/AIDS Dua Kali Lebih Berisiko Terkena Gangguan Jantung
Baca Juga: Trimester Pertama, Ibu Hamil Tidak Disarankan Bepergian Karena Alasan Ini
Masalah perut ini adalah alasan paling umum mengapa orang berhenti minum obat. Namun, karena manfaatnya (risiko kematian lebih rendah), sangat penting untuk terus mengonsumsinya sesuai arahan dokter. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL