Find Us On Social Media :

4 Manfaat Mendongeng Untuk Otak Anak, Jadi Lebih Pintar di Sekolah

Mendongengkan cerita pada anak sangat membantu proses perkembangan otak mereka.

GridHEALTH.id – Mendongeng untuk anak anak ternyata tidak hanya melatih imajinasinya.

Tapi juga bisa bermanfaat untuk otak anak. Walhasil di sekolah menjadi lebih pintar.

Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bantu Kurangi Rasa Tak Nyaman Saat Menstruasi, dari Buah hingga Teh Jahe Hangat

Kebiasaan mendongengkan cerita pada anak adalah salah satu jenis aktivitas untuk quality time bersama anak.

Tentu mendongeng untuk anak dapat membangun ikatan emosi antara orang tua dan anak.

Tak hanya itu, ada 4 manfaat mendongeng untuk anak, lo;

  1. Merangsang perkembangan otak

Rutin membacakan buku dongeng pada anak dapat menstimulasi aktivitas otak anak.

Di otak manusia, terdapat sebuah bagian khusus yang fungsinya untuk memproses kata dan membentuk makna.

Aktivitas bagian otak ini dalam perkembangan otak anak perlu diberi rangsangan akar dapat aktif sehingga berkembang dengan baik.

Baca Juga: Sering Pakai Tangan Non Dominan Bisa Tingkatkan Kesehatan Otak, Menurut Ahli Saraf

Di sebuah studi yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, para peneliti menemukan bahwa anak-anak prasekolah yang dibiasakan mendengarkan cerita melalui headphone, memiliki aktivitas otak yang cenderung aktif.

Aktivitas ini utamanya berkaitan dengan bagian otak yang berfungsi memvisualisasikan cerita yang diucapkan, dan kemudian mengekstrak makna dari kata-kata tersebut ke dalam otak mereka.

Perlu diingat juga, 90% perkembangan otak anak terjadi antara kelahiran sampai umur 5 tahun.

Menurut Harvard University Center on the Developing Child, perkembangan otak anak akan berjalan secara berurutan dari mulai jalur sensorik, jalur bahasa, kemudian jalur kognitif yang lebih tinggi.

Baca Juga: Cara Mudah Turunkan Berat Badan, Cukup Perlu Rajin Menyikat Gigi !

Dengan mendongengkan cerita kepada anak, kita memberi fondasi yang kuat untuk membangun keterampilan bahasa dan juga kepandaian sosial-emosional anak di masa depan.

  1. Meningkatkan keterampilan kognitif anak

Membacakan cerita pada anak dapat membantu proses pekembangan kognitif anak.

Perkembangan kognitif berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan memahami permasalahan.

Bagian otak yang mengatur kegiatan kognitif berhubungan erat dengan pemrosesan informasi, kemampuan penalaran, da kemampuan pemecahan masalah.

Baca Juga: Ditemukan, Jenis Virus yang Dapat Mengobati Kanker Otak Pada Anak

Ketika kita membacakan cerita pada anak, maka hal itu akan dapat membantu anak untuk lebih memahami apa yang mereka lihat dan dengar.

Hal ini juga dapat menjembatani antara dunia anak dan dengan kehidupan nyata.

Sehingga anak akan dapat membentuk sebuah presepsi.

Kemampuan anak dalam membangun presepsi menandakan otak anak sudah terlatih dan terasah sejak dini.

  1. Melatih konsentrasi dan disiplin

Anak balita pada umumnya memiliki rentang konsentrasi yang masih rendah.

Jika kita amati, memang anak balita cenderung tidak bisa diam dan fokus kepada satu hal, mereka cenderung mengubah perhatiannya dari satu hal ke hal lain dengan sangat cepat.

Membiasakan anak untuk duduk dan mendengarkan cerita dapat melatih mereka untuk perlahan-lahan melatih fokus dan perhatiannya kepada suatu hal.

Jika kita bisa membiasakan hal ini secara berhasil kepada anak, anak pun menjadi lebih terlatih dari segi rentang perhatian dan retensi memori.

Hal ini juga sangat bermanfaat dalam mempersiapkan anak sebelum masa sekolah.

Baca Juga: Penyakit Infeksi Covid-19 yang Ringan dan Tanpa Gejala, Tetap Bisa Menyebabkan Komplikasi Kesehatan Jangka Panjang

  1. Melatih imajinasi dan kreativits

Anak kecil secara alami memiliki kapasitas yang besar untuk menggunakan imajinasi mereka dalam memproses dunia luar.

Dengan kebiasaan membacakan cerita, kita makin mengasah otak anak kita untuk menggunakan imajinasi mereka dalam menjelajahi konsep orang, benda, tempat, waktu, dan segala peristiwa di keseharian.

Dengan semakin terlatihnya proses imajinasi anak, maka anak cenderung bertindak lebih kreatif yang tentunya akan dapat sangat bermanfaat bagi kehidupannya di sekolah dan di dunia luar kelak.(*)

Baca Juga: Ditemukan, Penyebab Penyakit Parkinson yang Menyerang Lansia