Find Us On Social Media :

Studi: Perubahan Iklim Menurunkan Berat Badan Bayi Baru Lahir

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap setiap kelahiran kurang dari 2.500 gram sebagai berat badan lahir rendah untuk bayi.

GridHEALTH.id - Perubahan iklim global berdampak buruk pada berat badan lahir, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di AS.

Studi selama dua tahun, yang dipimpin oleh profesor geografi Kathryn Grace, dokter dan peneliti di 19 negara Afrika, mengungkapkan hubungan antara perubahan iklim dan berat lahir.

Grace dan timnya memeriksa data iklim terperinci dalam hubungannya dengan data kesehatan yang luas untuk fokus pada perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap berat lahir di negara berkembang.

Temuan menunjukkan bahwa wanita hamil, yang terkena curah hujan berkurang dan peningkatan jumlah suhu yang sangat tinggi, melahirkan bayi dengan berat lahir lebih rendah dibandingkan dengan bayi sehat lainnya.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pada tahap awal perkembangan intra-uterin, perubahan iklim berpotensi berdampak signifikan pada hasil kelahiran," kata Grace dalam pernyataannya yang dimuat dalam BMJ Journal pada Mei 2020.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan jumlah hari dengan suhu yang lebih tinggi dari 37,8 derajat Celcius memiliki hubungan yang erat dengan berat badan lahir.

Baca Juga: Rumah Sakit Tidak Higienis Membunuh Setengah Juta Bayi Setiap Tahun, WHO

Baca Juga: Dosis Obat Harian Disfungsi Ereksi Viagra Bisa Mengurangi Risiko Kanker Kolorektal Pada Pria, Studi

Faktanya, penelitian tersebut menggarisbawahi bahwa hanya satu hari ekstra dengan suhu di atas 37,8 derajat Celcius pada trimester kedua kehamilan sama dengan penurunan 0,9 gram berat bayi, sementara peningkatan jumlah hari hujan menyebabkan peningkatan dalam berat lahir.