GridHEALTH.id - Penyakit infeksi kelamin tak hanya menyerang orang dewasa, bayi pun bisa saja terserang penyakit tersebut.
Misalnya bayi laki-laki dibawah usia 4 tahun yang bisa saja terserang penyakit infeksi kelamin balanitis.
Baca Juga: Deteksi Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan dari Payudara Ibu Hamil
Penyakit infeksi kelamin balanitis terjadi ketika kulup menutupi dan melindungi kepala penis, dan terkadang kelenjar dan kulup bisa meradang atau terinfeksi.
Balanitis dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau ragi.
Baca Juga: Resmi Disetujui, Balita hingga Remaja Bakal Dapat Vaksin Covid-19 Sinovac
Selain itu, bisa juga dapat disebabkan oleh bahan kimia atau obat-obatan.
Namun pada bayi, penyakit infeksi kelamin balanitis bisa disebabkan oleh hal lain.
Melansir laman London Children’s Surgery, bayi laki-laki dapat mengalami balanitis ketika mereka mengalami ruam popok.
Bahkan, membersihkan penis terlalu sering atau jarang membersihkannya juga dapat menyebabkan balanitis.
Gejala balanitis atau penyakit infeksi kelamin pada bayi laki-laki termasuk nyeri, gatal, kemerahan, dan bengkak.
Cairan bisa bocor dari kelenjar dan berbau busuk.
Dalam kasus yang parah, penyakit infeksi kelamin ini membuat bayi sulit untuk buang air kecil.
Sebuah penelitian dari Wyckoff Heights Medical Center menyebutkan, sekitar 1 dari setiap 25 anak laki-laki dapat mengalami balanitis.
Anak laki-laki di bawah usia 4 tahun dan pria yang tidak disunat adalah kelompok risiko tertinggi.
Baca Juga: Heboh Bakal Ada Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Masyarakat Diminta Siapkan 'Tas Siaga Bencana'
Lantas, apakah bayi yang mengalami balanitis boleh langsung disunat?
Balanitis lebih mungkin terjadi jika disertai dengan penyakit infeksi kelamin bernama fimosis, suatu kondisi di mana kulup yang ketat tidak dapat ditarik kembali ke atas penis.
Ketika anak laki-laki mencapai kira-kira usia 5 tahun, kulup menjadi mudah ditarik kembali, dan risiko balanitis turun.
Baca Juga: Gejala Demam Berdarah pada Ibu Hamil, Segera Periksa Ke Dokter
Untuk itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa sunat mencegah atau melindungi terhadap penyakit infeksi kelamin kulit penis infektif yang umum.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal GlobalHealth, Science, and Practice menyebutkan, anak laki-laki yang disunat memiliki prevalensi balanitis 68% lebih rendah daripada anak laki-laki yang tidak disunat.
Bayi laki-laki yang mengalami balanitis akan disarankan untuk menjalani sunat.
Baca Juga: 7 Tips Perawatan Mata Untuk Penyandang Diabetes Agar Terhindar Dari Gangguan Penglihatan
Namun sebelum menjalani sunat, sebaiknya orangtua yang memiliki bayi laki-laki dengan penyakit infeksi kelamin ini dimohon untuk segera berkonsultasi kepada dokter atau spesialis. (*)
#hadapicorona #berantasstunting