Find Us On Social Media :

Dianggap Data Covid-19 Tak Sesuai dengan Kenyataan di Lapangan, Satgas: 'Kami Terus Memperbaiki Sistem Pencatatan'

Satgas Penanganan Covid-19 menampik adanya perbedaan data kasus di lapangan

GridHEALTH.id - Data Covid-19 di Indonesia terus-terusan memicu polemik tersendiri di kalangan masyarakat.

Banyak yang menyebut bahwa data Covid-19 di Indonesia tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Baca Juga: Dalam Sehari Ada 11 Ribu Pasien Dinyatakan Sembuh, Yakin Kasus Covid-19 di Indonesia Melandai?

Bahkan, epidemiolog asal Universitas Griffith Australia Dicky Budiman sempat menilai bahwa Indonesia belum memiliki sistem pelaporan data Covid-19 yang memadai.

"Melihat data, saat ini tren menurun, kita berhasil, tingkat RS turun, itu gambaran tidak memahami apa itu Indonesia," ujarnya, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Heboh Bakal Ada Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Masyarakat Diminta Siapkan 'Tas Siaga Bencana'

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menerangkan hal yang berbeda.

Dalam keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (4/6/2021), Wiku mengatakan bahwa pemerintah terus memperbaiki sistem pencatatan data Covid-19.

Baca Juga: Mengaku Kesakitan Saat BAB, Ternyata 3 Bocah di Sumbar Ini Jadi Korban Rudapaksa Pengasuh Asrama

"Pada prinsipnya, keaktualan data yang tercatat dan yang benar ada di lapangan sangat bergantung kepada sistem pelaporan dan transparansi sistem pencatatan."

"Untuk itu, kami terus mendorong Satgas di seluruh daerah berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan masing-masing yang dilakukan secara paralel, dengan upaya pemerintah pusat menjamin sistem data pusat-daerah yang interoperable," kata Wiku.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda atau Hanya Tanda Menstruasi? Coba Perhatikan Perubahan Anggota Tubuh Ini

Kendati demikian, Wiku mengakui bahwa keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 ini karena hasil dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. (*)

#hadapicorona