GridHEALTH.id - Pasien Covid-19 di Demak Jawa Tengah dilaporkan meninggal dunia saat perjalanan pulang menuju rumah.
Pasien dinyatakan meninggal setelah sebelumnya "keukeuh" meminta pulang dari rumah sakit tempat ia dirawat.
Baca Juga: Covid-19 Bikin Krisis Oksigen di India, Pejabat Ini Punya Ide Tanam Pohon Massal
Dilansir dari inews.id (8/6/2021), pasien Covid-19 tersebut berinisial BS (57) warga Desa Sari, Kecamatan Gajah, Demak.
Kejadian ini bermula ketika BS mengalami gejala batuk, pilek, dan panas.
Pada Selasa 1 Juni, ia pun dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Saat dilakukan pemeriksaan, tes swab pertama dan kedua memang menunjukan hasil positif Covid-19.
BS pun diberikan perawatan intesif disana.
Sayang setelah satu minggu menjalani perawatan, tepatnya pada Selasa 7 Juni pukul 17.30 WIB, BS mendadak meminta paksa untuk pulang dari rumah sakit.
Baca Juga: Covid-19 Bikin Krisis Oksigen di India, Pejabat Ini Punya Ide Tanam Pohon Massal
Meski awalnya pihak rumah sakit melarang, BS akhirnya bisa pulang.
Nasib nahas pun dialaminya, dimana dalam perjalanan pulang sekira pukul 18.30 WIB, BS dilaporkan meninggal dunia.
Pihak keluarganya pun menghubungi bidan desa setempat, dan melapor ke Kepala Puskesmas Gajah 1.
Setelah pihak Puskesmas melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, jenazah korban dimakamkan secara protokol kesehatan di TPU Desa Sari, Kecamatan Gajah, Selasa (8/6/2021) pada pukul 00.00 WIB.
Diketahui penting bagi pasien Covid-19 untuk menjalani perawatan intensif terlebih jika ia mengalami gejala keparahan.
Dimana pasien Covid-19 yang dirawat inap akan diberikan perawatan untuk melawan gejala-gejala penyakit, selagi sistem kekebalan tubuh mereka memerangi virus.
Baca Juga: Polifarmasi, Penggunaan Beberapa Obat Secara Bersamaan Bisa Munculkan Risiko Gangguan Kesehatan Baru
Dilansir dari BBC.com (30/1/2020), Prof Jonathan Ball selaku ahli virus dari Universitas Nottingham mengatakan rawat inap di rumah sakit juga bertujuan untuk mengisolasi para pasien dan menghentikan penyebaran virus corona.
Diketahui dalam kasus-kasus parah, virus corona ini bisa menyebabkan pneumonia atau peradangan paru-paru.
Dalam kasus-kasus tersebut, pasien harus mendapat alat bantu agar bisa bernapas, kata Prof Ball.
Para pasien juga diberikan oksigen dan dalam kasus terburuk, dipasangi ventilator. Sekitar satu dari setiap empat kasus diperkirakan tergolong parah.
"Jika seorang pasien menunjukkan gejala (kesulitan) bernapas, mereka [pihak rumah sakit] akan memberi bantuan untuk bernapas. Jika ada tekanan pada organ tubuh, mereka akan mencoba mendukung tubuh untuk meringankan tekanan," kata Prof Ball.
Dalam kasus-kasus yang lebh ringan, pasien kesulitan mempertahankan tekanan darah sehingga bisa diberikan cairan infus.
Cairan juga bisa diberikan dalam kasus diare dan ibuprofen tersedia untuk meredakan nyeri.(*)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Jateng Meluas, Gubernur Ganjar: Daerah Lain Siap-siap, Akankah Lockdown Total?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL