GridHEALTH.id - Demam berdarah pada bayi tidak bisa dianggap sepeple.
Sebab penanganan yang tidak tepat bisa saja berakibat fatal, atau bahkan berakhir dengan kematian.
Penyakit demam berdarah ini tergolong sulit untuk terdeteksi, sebab gejalanya baru akan terasa pada 2 hingga 7 hari setelah terkena gigitan nyamuk aedes aegypti.
Selain itu, gejala-gejala yang ditimbulkan saat demam berdarah, seperti : demam tinggi yang mencapai 40 derajat Celcius, sakit kepala, ruam kulit, tubuh terasa lemas, dan merasa nyeri otot dan sendi, seringkali dianggap sebagai gejala demam biasa.
Namun yang perlu diketahui dari penyakit ini adalah, ada gejala lain yang bisa muncul setelah gejala demamnya hilang.
Ya, fase selanjutnya dari demam berdarah bisa berbahaya bagi sebagian orang terutama bayi.
Baca Juga: Sering Tidur di Waktu Berikut? Awas Ancaman Penyakit Infeksi Menular
Tanda-tanda peringatan ini umumnya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam hilang.
Sekitar 1 dari 20 orang dengan demam berdarah akan mengembangkan demam berdarah yang parah.
Demam berdarah yang parah membutuhkan rawat inap karena dapat mengancam jiwa.
Hal itu seperti dijelaskan pada laman cdc.gov (31/10/2019) dalam artikel "Caring for a Child or Family Member Sick with Dengue".
Disebutkan bahwa bayi atau anggota keluarga mengalami salah satu dari tanda-tanda peringatan demam berdarah berikut, segera pergi ke klinik perawatan darurat atau ruang gawat darurat:
Baca Juga: Heboh Antrean Ambulans, RS di Bandung Hampir 100 Persen Penuh Pasien Covid-19
- Sakit perut atau perut nyeri saat ditekan.
- Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam).
- Pendarahan dari hidung atau gusi.
- Muntah darah, atau darah dalam tinja.
- Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung.
- Kulit lembab dingin.
- Sulit bernapas.(*)
Baca Juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Penyakit Infeksi Chikungunya dan Demam Berdarah
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL