Find Us On Social Media :

Moeldoko Rekomendasikan Obat Cacing untuk Lawan Covid-19, Padahal Biasa Digunakan pada Hewan

Moeldoko merekomendasikan penggunaan obat cacing untuk mengobati Covid-19

GridHEALTH.id - Belum lama ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa ada obat cacing untuk melawan Covid-19, yaitu ivermectin.

 

Moeldoko mengaku bahwa telah merekomendasikannya atas pengalaman pribadinya.

Baca Juga: Asal Usul Ivermectin Untuk Mengobati Covid-19, Aslinya Obat Kutu

"Saya sudah menggunakan beberapa kali, enggak ada masalah, dan saya sehat-sehat saja," ujar Moeldoko di Jakarta, Sabtu (12/6).

Melansir laman WebMD, obat cacing ivermectin digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang.

Pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, menyembuhkan infeksi cacing gelang dapat mengurangi risiko berkembangnya infeksi yang parah atau mengancam jiwa.

Baca Juga: Jangan Abaikan, 12 Tanda Penyakit Infeksi Serius pada Bayi Baru Lahir

Ivermectin termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antihelmintik, yang bekerja dengan melumpuhkan dan membunuh parasit.

Berdasarkan laman U.S. Food & Drug Administration, FDA belum menyetujui ivermectin untuk digunakan dalam mengobati atau mencegah Covid-19 pada manusia.

Ivermectin sering digunakan untuk mengobati atau mencegah parasit pada hewan.

Baca Juga: Sempat Bantah Sebabkan Pasien Meninggal, Pihak RS Pirngadi Dibuat Kicep, Tabung Oksigen Tak Pernah Dikalibrasi

Tablet ivermectin disetujui pada dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea.

Ivermectin bukan anti-virus (obat untuk mengobati virus).

Mengonsumsi ivermectin dalam dosis besar obat ini berbahaya dan dapat menyebabkan bahaya serius.

Ivermectin dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, nyeri otot, mual, atau diare.

Baca Juga: Kembali Tembus 8 Ribu Pasien Covid-19 per Hari, Satgas: Belum Ada Kaitannya dengan Varian Baru

Selain itu, efek samping lainnya termasuk nyeri sendi, kelenjar getah bening yang lunak/bengkak, mata bengkak/kemerahan/nyeri, kelemahan, penglihatan perubahan, gatal, ruam, dan demam.

 

Tak hanya FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga telah merilis pernyataan bahwa belum ada bukti yang adekuat bahwa ivermectin bisa mengobati Covid-19.

BPOM menyatakan akan terus memantau pelaksanaan dan menindaklanjuti hasil penelitian terkait penggunaan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19 dengan badan-badan terkait, seperti Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization. (*)

Baca Juga: Ibu Menyusui Kembali Bekerja, Ketahui Cara Menyimpan hingga Membagi ASI Perah agar Tak Cepat Basi

#hadapicorona