GridHEALTH.id - Beberapa penyakit memang dapat memengaruhi masalah kesuburan wanita, misalnya endometriosis.
Beberapa penlitian mengungkapkan bahwa endometriosis dapat membuat wanita lebih sulit untuk hamil, dan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang serius.
Baca Juga: Penderita Endometriosis Berisiko Terinfeksi Covid-19, Bisakah Sebabkan Masalah Kesuburan Wanita?
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Pada endometriosis, jenis sel yang sama yang melapisi rahim (sel endometrium) tumbuh di bagian lain dari tubuh, biasanya di panggul.
Sel-sel endometrium ini tumbuh kemudian menyusut, tumbuh kemudian menyusut, bersamaan dengan siklus menstruasi.
Meski bisa menyerang saat menstruasi, namun ada beberapa perbedaan antara nyeri menstruasi dan nyeri menstruasi akibat endometriosis.
1. Nyeri menstruasi normal
Melansir laman Medline Plus, ciri-ciri menstruasi normal, yaitu munculnya rasa kram, nyeri perut dan punggung bagian bawah, paha dalam terasa ditarik, mengalami diare, mual serta muntah, sakit kepala, atau pusing.
Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, Dokter pendiri SMART IVF dan Wakil Direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia mengatakan ciri mendasar nyeri menstruasi yang normal yaitu tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Umumnya, nyeri menstruasi terjadi pada 1-2 hari," ujarnya dalam Virtual Press Conference 'Peluncuran Kampanye ENDometriosis untuk Mempercepat Diagnosa danMeningkatkan Kualitas Hidup Pasien', Senin (14/6/2021).
2. Nyeri menstruasi akibat endometriosis
"M
Budi mengatakan,
Berdasarkan laman Mayo Clinic, nyeri menstruasi akibat endometriosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Nyeri panggul dan pinggang saat menstruasi- Nyeri di perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi- Perdarahan yang cukup berat- Sakit setelah berhubungan seksual.
Baca Juga: 3 Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Jakarta, Dinkes DKI Jakarta: Ada Varian Alfa, Beta dan Delta
Selian itu, Budi menyebutkan bahwa nyeri menstruasi akibat endometriosis bisa berlangsung secara siklik atau rutin.
"Artinya, nyeri ini bisa terjadi sebelum haid, saat haid, sepanjang haid, bahkan sesudah haid pun bisa terjadi," tandasnya. (*)
#hadapicorona