GridHEALTH.id - Sulfonilurea menjadi obat diabetes golongan obat oral (tablet) yang biasa direspkan untuk penyandang diabetes tipe 2.
Obat ini diketahui mampu merangsang produksi insulin di pankreas dan meningkatkan efektivitas insulin dalam tubuh.
Sulfonilurea mengikat saluran protein di pankreas (saluran kalium sensitif ATP).
Ini memicu serangkaian peristiwa di dalam sel yang mengarah pada peningkatan jumlah insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas.
Oleh karena itu sulfonilurea juga dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah.
Dilansir dari laman diabetes.co.uk (15/1/2019), sulfonilurea cocok untuk penderita diabetes tipe 2 dengan kadar glukosa darah lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan (HbA1c di atas 6,5%) biasanya setelah metformin diresepkan.
Baca Juga: FDA Setujui Obat Obesitas yang Bantu Turunkan Berat Badan Hingga 15%
Namun sulfonilurea tidak sesuai untuk orang dengan kemampuan memproduksi insulin yang berkurang secara signifikan, seperti mereka penyandang diabetes tipe 1 atau yang telah menjalani pankreatektomi.
Sulfonilurea umumnya diminum sekali atau dua kali sehari, dengan atau sesaat sebelum makan, dan dapat diminum sendiri atau diresepkan untuk digunakan bersama obat diabetes lain seperti metformin.
Adapun obat-obatan yang termasuk dalam golongan sulfonilurea diantaranya Amaryl (Glimepiride), Daonil (Gilbenklamid) Diamikron (Gilclazide), Diamikron MR (Gilclazide), Glibenese (Glipizide), Minodiab (Glipizid) dan Tolbutamida (Tolbutamida).
Namun sama seperti obat lainnya, sulfonilurea juga memiliki efek samping bagi peminumnya.
Dimana obat diabetes ini ternyata tidak dianjurkan untuk pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga: 9 Kelompok Obat Diabetes Terkenal, Ini Efek Samping, Keuntungan, dan Kerugiannya
Pasalnya sulfonilurea bekerja meningkatkan produksi dan sekresi insulin sehingga berpeluang besar dapat menambah berat badan.
Karena obat tersebut efeknya pada tingkat insulin, maka berisiko juga pada hipoglikemia (gula darah rendah).
Selain itu, beberapa pengguna mungkin mengalami reaksi alergi selama enam minggu pertama hingga delapan minggu pengobatan, yang mengakibatkan kulit/ruam kulit merah yang gatal, mual hingga maag.
Jika ini terjadi, penyandang diabetes mungkin perlu beralih ke obat antidiabetes lain.
Karenanya penting bagi mereka langsung berkonsultasi dengan dokter jika dirasa mengalami berbagai efek samping dari obat diabetes sulfonilurea.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL