GridHEALTH.id - Melonjkanya kasus Covid-19 di Indonesia salah satu penyebabnya adalah munculnya virus varian Delta di Indonesia.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan, setidaknya ada 104 kasus corona varian delta atau B.1.617 dari India yang sudah ada di Indonesia.
Pulau Jawa pun kini menjadi episentrum pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurut Siti Nadia Tirmidzi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, varian delta sudah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Untuk diketahui, infeksi virus corona varian delta ini pada dasarnya mirip dengan infeksi virus asalnya yang dari Wuhan, China.
Akan tetapi, varian Delta membuat gejala tersebut menjadi terasa lebih parah dan sulit ditangani oleh tim medis.
Karenanya varian delta ini berbahaya.
Adapun seseorang yang terpapar virus Covid-19 varian Delta, menurut Profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di John Hopkins University Dr Bhakti Hansoti, adalah;
- Sakit perut
- Hilang selera makan
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran.
Baca Juga: Penyakit Infeksi Kulit Rentan Dialami Lansia, Ini Penyebabnya
Hal senada diungkapkan oleh Tim profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus ini terasa seperti flu parah.
Gejala juga ditemukan paling banyak dari penderita virus corona varian delta adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan demam.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Saya Penyandang Diabetes, Apakah Harus Minum Obat Sepanjang Hidup Saya?'
Jika sudha muncul ini segera konsultasi ke dokter.
Biasanya mereka yang terpapar virus varian Delta ini membutuhkan perawatan media di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen.
"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tidak menyadarinya, kami pikir ini masalahnya," kata Tim, dikutip dari Intisar-online (16/6/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian ini berbahaya, dan sangat menular.
Bahkan bisa mengelabuhi sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Pasca Pecah Rekor Kasus Covid-19 di Indonesia, WHO Minta Terapkan PSBB
Menurut Dokter di China, pasien yang terinfeksi varian delta akan lebih cepat memburuk.
Sebanyak 12 persen, pasien di China mengalami sakit parah atau kritis, hal ini bisa terjadi dalam tiga hingga empat hari gejala pertama kali muncul.(*)