GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 atau virus corona dalam beberapa hari terakhir memang kembali pecah rekor.
Data Satgas Covid-19 per Kamis (17/06/2021) ada tambahan 12.624 kasus baru positif virus corona di Indonesia.
Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 30 Januari lalu, yang saat itu mencatat 14.518, rekor tertinggi sejak pandemi.
Tambahan kasus baru tersebut mengantarkan total infeksi virus corona di Indonesia menjadi 1.950.276, tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Mengacu data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sepanjang pekan lalu, jumlah kasus di Indonesia mencapai 55.320.
Angka itu melonjak 37% dibanding kasus pekan sebelumnya sebanyak 40.280.
Sehingga membawa Indonesia masuk 10 besar negara dengan kasus tertinggi di minggu kedua Juni 2021. Indonesia berada di urutan ke-8.
Alhasil pada Kamis (17/06/2021) WHO menyatakan, peningkatan drastis tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Indonesia bagi pasien Covid-19 harus menjadi perhatian utama.
Baca Juga: Indonesia Kembali Pecah Rekor, Masuk 10 Negara Dengan Kasus Covid-19 Mingguan Tertinggi di Dunia
Karena itu, WHO meminta Pemerintah Indonesia melakukan penerapan langkah-langkah protokol kesehatan masyarakat yang lebih ketat, termasuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Dengan meningkatnya penularan karena variant of concern (yang perlu diwaspadai), diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi di banyak provinsi,” kata WHO dalam laporan situasinya, seperti dikutip Channel News Asia dari Kontan.co.id (17/6/2021).
Terlebih Indonesia juga telah mendeteksi tiga varian baru virus corona yang masuk kategori variant of concern.
Termasuk, varian Delta yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di India.
Melihat kejadian ini juga tentunya harus menjadi kewaspadaan tersendiri bagi masyarakat di tanah air.
Untuk meminimalisir penularan penting bagi kita untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian baru virus corona ini, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL