Find Us On Social Media :

Inggris Kontra dengan Amerika, Menurut Perdana Menteri Boris Johnson Covid-19 Bukan dari China

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson tidak percaya Covid-19 berasal dari laboratorium.

GridHEALTH.id - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengaku tidak percaya teori Amerika Serikat perihal pandemi virus corona (Covid-19).

Diketahui belakangan ini para penelitiAS kembali mendukung teori kebocoran laboratorium sebagai biang kerok selama ini.

Seperti dilaporkan Wall Street Journal yang dikutip reuters, sebuah laporan tentang asal-usul Covid-19 oleh laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan bahwa hipotesis kebocoran virus dari laboratorium China di Wuhan masuk akal dan perlu diselidiki lebih lanjut.

Studi ini dilakukan sejak Mei 2020 oleh Lawrence Livermore National Laboratory di California yang dirujuk oleh Departemen Luar Negeri AS.

Lebih lanjut, secara umum pemerintah Inggris percaya bahwa virus tersebut murni berasal dari hewan dan menular ke manusia atau zoonosis.

Baca Juga: Kebocoran Laboratorium Wuhan Bukan Teori Konspirasi, Ada Bukti Video Kelelawar Dalam Kandang di Sana

Melansir Xinhua via Kontan.co.id (21/6/2021), Johnson mengatakan bahwa sepertinya Covid-19 tidak berasal dari laboratorium di kota Wuhan di China.

"Saat ini saran yang kami punya adalah bahwa sepertinya penyakit tertentu yang berasal dari zoonosis ini tidak berasal dari laboratorium," ungkap Johnson dalam konferensi pers penutupan KTT G7 di Cornwall, Inggris, hari Sabtu (12/6/2021).

Johnson menyarankan agar saat ini semua pihak lebih fokus pada ancaman yang ditimbulkan dari virus yang telah mendunia sejak awal tahun lalu tersebut.

Sejalan dengan pernyataan sang perdana menteri, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab berpendapat serupa.

Baca Juga: Email Anthony Fauci Buktikan Kesaksian Li-Meng Yan Tentang Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan Benar

Ia mengatakan bahwa Inggris tetap melihat Covid-19 menular dari hewan ke manusia.

Sementara itu, melihat update terbaru nampaknya kasus Covid-19 didunia masoh belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Bahkan jumlah kasusnya justru masih bertambah setiap hari.

Menurut data terbaru Worldometers.info (20/6/2021) disebutkan bahwa total kasus Covid-19 sudah menacapai angka 179,238,375 kasus, setelah sebelumnya 178.936.789 kasus.

Dari jumlah tersebut 3,881,421 diantaranya telah dinyatakan meninggal, 163,793,112 sembuh, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.(*)

Baca Juga: Virologi China Li-Meng Yan Sebut Anthony Fauci Tahu Covid-19 Sebenarnya, Senjata Bilogis China Bocor dari Lab Wuhan

#beranasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL