GridHEALTH.id - Muncul Covid-19 varian delta membuat banyak masyarakat menjadi khawatir.
Sebab penularannya diklaim lebih cepat dari virus corona biasanya.
Menanggapi hal itu, peneliti dari Sinovac Biotech mengatakan vaksin buatannya memang tidak akan melindungi seseorang 100 % dari Covid-19.
Hal itu terbukti dari 308 tenaga medis di Indonesia yang terinfeksi Covid-19, meski telah divaksinasi dengan vaksin Sinovac.
Namun vaksin Sinovac bisa mengurangi gejala infeksi dan secara efektif mencegah kematian akibat Covid-19.
Bahkan vaksin sinovac diklaim efektif melawan Covid-19 varian delta.
Menurut Global Times (24/6/2021), klaim tersebut dinyatakan oleh Wei Sheng, profesor di School of Public Health of Tongji Medical College of Huazhong University of Sciences and Technology.
Menurutnya mengacu pengalaman pencegahan dan pengendalian epidemi di Guangzhou, risiko penyakit parah sangat berkurang terhadap mereka yang sudah divaksin dibanding yang belum mendapat vaksin.
"Ini menunjukkan, vaksin bersifat protektif," kata Wei dalam sebuah wawancara dengan CCTV pada Senin (21/6/2021), Dilansir Kontan.co.id.
Pakar kesehatan China terus menyerukan langkah-langkah protokol kesehatan yang ketat meskipun sudah divaksinasi.
Sebab, itu adalah metode terbaik untuk mencegah penularan virus.
Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dalam Program Vaksinasi Nasional yang bergulir sejak Januari lalu.
Meski begitu, warga yang disuntik vaksin Sinovac tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Sebab Covid-19 diketahui masih bisa menular meski kita sudah mengikuti vaksinasi lengkap sebanyak dua kali dosis.
Baca Juga: Ditemukan KIPI Vaksin Covid-19 Sinovac Oleh Tim Riset FK UNPAD Bandung
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian baru virus corona ini, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL