GridhEALTH.id - Tanggal 29 Juni selalu diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas).
Dalam rangka memeperingati Hari Keluarga Nasional, masyarakat Indonesia diingatkan bahwa keluarga sebagai kekuatan penting untuk membangun bangsa dan negara.
Baca Juga: 6 Item Pemeriksaan Kesehatan Harus Dilakukan Sebelum Menikah
Tahun ini, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak para keluarga mengetahui "Peran Keluarga dalam Penanggulangan Stunting".
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan karena malnutrisi kronis (menahun), infeksi kronis, dan stimulasi psikososial tak memadai yang ditandai dengan tinggi/panjang badan kurang.
Baca Juga: Sudah Diperbolehkan, 11 Anak Ini Tidak Boleh Mendapat Vaksin Covid-19
Namun tahukah, salah satu mencegah stunting rupanya bukan hanya dilakukan saat pasangan sudah menikah.
Kepala BKKBN Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyatakan bahwa pencegahan stunting pada anak perlu diperhatikan sebelum pasangan menikah.
"Sebetulnya persiapan sebelum hamil ini penting kita advokasikan kepada mereka (penyuluh kesehatan tingkat desa)."
"Misalkan perhatikanlah prakonsepsi, jangan hanya utamakan pre-wedding saja," ucap Hasto dalam Talkshow Hari Keluarga Nasional 2021, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: Baron eks GIGI Meninggal Dunia, Armand Maulana Sempat Pontang-panting Cari Donor Plasma Darah
Hasto mengungkapkan, lebih baik mempersiapkan uang demi melakukan tes prakonsepsi dibanding merogoh kocek puluhan juta hanya demi sesi pre-wedding.
Pasalnya, tes prakonsepsi terbilang murah jika dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan di tingkat desa/kelurahan/kecamatan.
"Pre-wedding itu habisnya banyak, puluhan juta dibela-belain. Tapi, prakonsepsi yang hanya (menghabiskan biaya) Rp 20.000 sudah dapat asam folat, zinc, dan periksa (konsultasi) lainnya," jelas Hasto.
Baca Juga: 3 Minuman Paling Membahayakan Bagi Penyandang Diabetes, Nekat Fatal Akibatnya
Terlebih, jika pasangan tersebut merupakan peserta BPJS Kesehatan yang tidak akan dipungut biaya sepeser pun selama melakukan tes prakonsepsi.
Adapun 5 tes prakonsepsi yang umumnya dilakukan sebelum menikah, yaitu:
1. Cek darah
Tes prakonsepsi yang paling utama dilakukan adalah cek laju endapan darah.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui komponen darah setiap pasangan.
Baca Juga: Tabung Oksigen Laris Manis hingga Langka di Pasaran, Oximeter Malah Tidak Laku Sama Sekali, Kenapa?
Seperti mengetahui riwayat reaksi alergi yang dialami, tingkat anemia, dan pemeriksaan hemoglobin (HB).
"Jangan hanya memikirkan pre-wedding tetapi coba periksa HB. Kalau HB-nya rendah, akan dikoreksi karena dapat menyebabkan anemia saat masa kehamilan," terang Hasto.
Selain itu, cek darah ini bertujuan untuk melihat riwayat keturunan, seperti thalassemia (kekurangan sel darah merah), dan hemophilia (kelainan darah sulit membeku seperti sering mimisan).
2. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
Para calon pengantin baik wanita dan pria harus melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus sebelum berniat memiliki anak.
Jika calon pasangan memiliki rhesus yang berbeda, kemungkinan terjadi adalah anak yang dikandung bisa memiliki perbedaan rhesus terhadap ibu.
Penting mengetahui rhesus pasangan masing-masing agar tidak terjadi kelainan kesehatan janin.
Baca Juga: PPKM Mikro Direvisi, Mal Tutup Jam 5 Sore hingga Restoran Hanya Boleh Take Away
3. Tes urine
Sebelum mempersiapkan pernikahan, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan urine guna melihat dan mendiagnosis beberapa penyakit yang diderita masing-masing pasangan.
Misal mendeteksi adanya gangguan ginjal, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya berdasarkan karateristik kimia urine (berat, pH, warna, bakteri, dan lainnya).
Pada pasangan yang ingin mempersiapkan kehamilan, dapat melakukan tes urine untuk mengukur hormon HCG.
4. Pemeriksaan penyakit menular seksual
Penting bagi pasangan untuk melakukan tes untuk meminimalisir terjadinya penyakit menular seksual sebelum menikah.
Seperti tes HIV yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena kanker.
Pemeriksaan ini juga penting bagi wanita yang sedang melakukan program hamil.
Baca Juga: Ahli Virus Tunjukan Cara Air Garam Melepaskan Virus yang Menempel di Hidung dan Mulut
5. Pemberian vaksin sebelum kehamilan
Penting juga untuk mendapatkan vaksin tetanus, MMR, hepatitis A dan B, cacar air, dan TORCH sebelum menjalani pernikahan atau kehamilan.
Namun, di fasilitas kesehatan tingkat desa, umumnya vaksin yang tersedia untuk tes prakonsepsi adalah vaksin tetanus.
Vaksin tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko kelainan pada kehamilan dan janin. (*)
Baca Juga: Varian Virus Delta Mendominasi Indonesia, Waspada Mutasi Virus Delta Plus yang Ditakuti India
#hadapicorona #berantasstunting