2. Kerusakan ginjal
Diabetes juga dapat mengembangkan nefropati, yakni jenis penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes.
Penyandang diabetes yang paling berisiko terkena kondisi ini adalah pasien yang memiliki kadar glukosa darah tinggi secara konsisten atau kadar glukosa darah yang sangat tidak menentu dalam jangka waktu yang lama.
Skrining rutin untuk mencari protein dalam urin (mikroalbuminuria) akan membantu mengidentifikasi setiap perubahan awal pada ginjal dan meminimalkan kerusakan yang mungkin disebabkan oleh kondisi ini.
Tes skrining untuk nefropati adalah sampel urin, dan tekanan darah juga perlu diperiksa secara teratur.
Rekomendasi saat ini untuk skrining nefropati adalah mulai skrining sejak usia 11 tahun dengan durasi diabetes 2 hingga 5 tahun. Skrining berkelanjutan setiap tahun sangat disarankan.
3. Kerusakan saraf
Neuropati mengacu pada kerusakan saraf yang terkait dengan diabetes. Sekali lagi, yang paling berisiko adalah orang yang memiliki kadar glukosa darah tinggi secara konsisten dalam jangka waktu yang lama seperti penyandang diabetes anak.
4. Masalah kaki
Masalah kaki, karena penurunan aliran darah atau masalah saraf, tidak mungkin terjadi pada anak-anak atau remaja.
Tapi, anak penyandang diabetes perlu merawat kaki dengan baik untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Karenanya rutin konsultasi dengan dokter ahli penyakit kaki (orang yang merawat kelainan kaki) untuk dapat membantu.
Baca Juga: Diabetes Gestasional, Cara Menghilangkan Risiko Ini Saat Hamil