GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 harian di DKI jakarta kembali pecah rekor.
Hal itu berdasarkan data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di laman corona.jakarta.go.id.
Dimana per Senin (5/7/2021) kemarin DKI Jakarta mencatatkan kasus Covid-19 harian sebanyak 10.903 kasus.
Angka tersebut diketahui bertambah cukup signifikan dari hari sebelumnya.
Bahkan terhitung sudah empat kali berturut-turut wilayah pimpinan Gubernur Anies Baswedan itu memecahkan rekor.
Diketahui pada Minggu (4/7/2021) DKI Jakarta memecahkan 10.485 rekor kasus harian baru, lalu rekor sebelumnya pada Sabtu (3/7/2021) dengan 9.702 kasus baru, dan Jumat (2/7/2021) dengan 9.399 kasus baru.
Alhasil dengan penambahan yang cukup signifikan kali ini, DKI jakarta menjadi daerah penyumbang kasus Covid-19 harian tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Cerita Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet: Banyak Pasien Anak-anak
Dilansir dari laman covid19.go.id per 5 Juli 2021, penyumbang kasus Covid-19 harian terbanyak kedua adalah Jawa Barat, dengan 6.971 kasus baru.
Disusul Jawa Tengah dengan 3.447 kasus, Jawa Timur 1.543 kasus, DI Yogyakarta 1.465 kasus, dan Banten 541 kasus baru.
Sehingga enam provinsi di Pulau Jawa tersebut secara berurutan menjadi penyumbang kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia Senin kemarin.
Tapi untuk kasus kematian penyumbang tertingginya di Indonesi di atas 100 kasus, ada pada provinsi Jawa Tengah dengan 129 kasus, kemudian DKI Jakarta 120 kasus, dan Jawa Timur 100 kasus kematian dalam sehari.
Melihat data tersebut tentu sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk membantu menekan penyabaran virus corona semakin luas, salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian baru virus corona ini, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
#Berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL