Find Us On Social Media :

Gejala Kadar Oksigen Dalam Darah Rendah, Merasa Sehat Tapi Angka Oksimeter 90% SpO2 Segera ke Rumah Sakit

Bukan oksimeter seperti ini yang direkomendasikan medis.

Kenapa, karena dalam kasus yang parah, jika otak mendapatkan lebih sedikit oksigen, sel-sel dapat mulai mati dalam kurun waktu lima menit saja.

Hal ini jika sudah terjadi sangat bisa sebabkan kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Karenanya di masa pandemi Covid-19, baiknya setiap rumah memiliki alat oksimeter.

Terlebih jika di rumah tersebut ada lansia, manusia penyandang komorbid, dan ada yang sedang sakit.

Ketahuilah oksimeter ini merupakan perangkat kecil yang cara penggunaannya disematkan di ujung jari kita. 

Menurut Lauren Ferrante, M.D, ahli paru di Yale Medicine, dikutip dari Insider, belilah oksimeter yang juga menampilkan gelombang atau garis, karena fitur ini dapat membantu menentukan akurasi pembacaan.

Baca Juga: Gary Iskak Divonis Hepatitis C, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya

Jika gelombang atau garisnya sampai ke atas, itu pertanda pembacaannya akurat.

Namun, jika gelombang atau garis tetap datar, atau setiap gelombang terlihat berbeda selama pembacaan, itu bisa menunjukkan bahwa oksimeter tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Penting diingat, ada hal-hal yang bisa memengaruhi kerja oksinometer menjadi salah atau tidak akurat.

Seperti cat kuku, kuku palsu, tato, pacar, atau bahkan perasaan dingin dapat membuat kerja alat oksimeter nadi lebih rendah daripada yang sebenarnya terjadi di tubuh.

Jadi, pastikan menggunakan jari tangan, jari kaki, atau daun telinga yang hangat dan tidak ada pewarna atau benda apapun yang menghalangi oksimometer bisa menempel dengan baik di kulit.

Baca Juga: Jangan Terlena, Diabetes Bisa Muncul di Usia Lanjut, Ini Gejalanya