Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Belum Terkendali, Epidemiolog: 'Ada Varian Asli Indonesia yang Tidak Ditemukan Dunia'

Ada kemungkinan varian baru Covid-19 asal Indonesia

GridHEALTH.id -  Peningkatan kasus harian Covid-19 menunjukkan bahwa pandemi ini belum terkendali di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Minggu (18/7/2021), jumlah kasus Covid-19 bertambah 44.721 kasus.

Baca Juga: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Sebut 95 Persen Melonjaknya Kembali Kasus Covid-19 Disebabkan Varian Delta

Akibat hal tersebut, epidemiolog asal Griffith University Dicky Budiman menyebutkan ada kemungkinan muncul varian baru Covid-19 asal Indonesia.

"Menurut saya, di Indonesia sudah ada varian asli Indonesia yang tidak ditemukan di dunia. Kita perlu surveillance genome (pemantauan genom virus) yang memadai," ujar Dicky, dikutip dari Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Terapi Uap Panas dengan Minyak Kayu Putih Bisa Kembalikan Penciuman Akibat Covid-19, Benarkah?

Dicky mengatakan bahwa peluang virus untuk berubah menjadi ganas akan meningkat jika terus menyebar.

"Ketika penyebaran Covid-19 semakin tidak terkendali maka potensi mutasi akhirnya akan melahirkan varian baru yang merugikan masyarakat."

"Pada negara-negara yang menghasilkan varian mutasi baru ini, umumnya positivity rate-nya jauh di atas 10 persen. Artinya, sangat tidak terkendali," kata Dicky.

Bahkan, Dicky mengatakan bahwa ada kemungkinan varian baru Covid-19 asal Indonesia bisa menjadi varian super.

Baca Juga: Tanpa Colok-colok, Andien Cari Alternatif Tes Covid-19 Aman untuk Anak Menggunakan Ludah, Efektifkah?

"Varian di Indonesia memang belum masuk kategori varian super, tetapi itu saja sudah membuktikan (penyebaran) di wilayah kita tidak terkendali. Otomatis bisa tercipta varian baru yang berbahaya dan mendekati super. Ini perkara waktu saja," tandasnya.

Sementara itu, ada 3 indikator yang dapat membuat varian baru tersebut masuk menjadi kategori varian yang mengkhawatirkan, yaitu:

1. Seberapa cepat dia menular.

2. Apakah virusnya menyebabkan gejala parah bahkan mengakibatkan kematian.

3. Apakah dapat menurunkan efikasi antibodi yang tercipta di badan setelah divaksin.

Baca Juga: Inilah Alasan dan Penyebab Jenazah Pasien Covid-19 Tidak Diserahkan Kepada Keluarga

Baca Juga: Obat Herbal Linhua Qingwen Konon Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19, BPOM Tarik Poduk: Dapat Sebabkan Gangguan Sistem Saraf Pusat

Terlepas dari itu, kita hanya bisa berharap agar pandemi Covid-19 bisa terkendali di Indonesia. (*)

#hadapicorona