GridHEALTH.id - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang berbahaya di dunia, termasuk di Indonesia.
Bagaimana tidak, tak sedikit pasien yang meregang nyawa akibat terkena penyakit yang ditularkan lewat nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus ini.
Karenanya banyak juga masyarakat yang bertanya-tanya mengenai waktu atau jam berapa nyamuk demam berdarah biasa menggigit korbannya.
Dilansir dari Kompas.com (27/1/2020), nyamuk demam berdarah ternyata tidak seperti nyamuk lainnya yang rakus atau menggigit sewaktu-waktu.
Nyamuk demam berdarah ternyata nyamuk yang memiliki pola aktivitas diurnal, atau aktif pada pagi sampai siang hari.
Sehingga nyamuk demam berdarah memang menggigit korbannya di jam-jam tertentu.
Lantas jam berapa nyamuk demam berdarah mengigit korbannya?
Baca Juga: 5 Ciri Fisik yang Khas Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah
Nyamuk Aedes aegypti betina menggigit atau menghisap darah manusia untuk mendapatkan protein sebagai bekal bertelur.
Nyamuk demam berdarah biasanya "beroperasi" pada pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan 15.00 WIB-17.00 WIB.
Di luar jam tersebut, nyamuk demam berdarah disebut hinggap di genangan air jernih untuk bertelur.
Namun, pola aktivitas nyamuk demam berdarah hanya pagi dan sore hari disebut mulai bergeser.
Studi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 2012 lalu, menemukan fakta baru terkait waktu nyamuk demam berdarah menghisap darah manusia.
Riset yang dipublikasikan di Jurnal Ekologi Kesehatan itu mengamati 15 rumah penduduk di Makassar pada pukul 06.00 WITA sampai 03.00 WITA.
Hasil penelitian menunjukkan, aktivitas menghisap darah nyamuk Aedes aegypti tertinggi pukul 17.00-18.00 WITA.
Aktivitas Aedes aegypti dan Aedes albopictus terendah terjadi pada pukul 12.00-14.00 WITA.
Selain itu, ditemukan fakta nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus menghisap darah pada malam hari antara pukul 18.00-20.00 WITA.
Melihat penjelasan tersebut tentu penting bagi kita untuk mencegah terjadinya gigitan nyamuk demam berdarah tersebut.
Misalnya dengan melaksanakan anjuran pemerintah yakni 3M Plus seperti dilansir dari laman resmis Kemenkes RI berikut ini.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Pasien Demam Berdarah, Cegah Pendarahan Hebat dan Kegagalan Organ Akibat Syok
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.
Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
-Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk (*)
Baca Juga: Dua Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Demam Berdarah, Ini Alasannya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL