Find Us On Social Media :

Imbas Digelarnya Olimpiade Tokyo, WHO: Akan Ada 100.000 Kematian Karena Covid-19

Di tengah kekhawatiran penyebaran Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 akan tetap diselenggarakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

GridHEALTH.id - Setidaknya akan ada 100.000 kematian karena Covid-19 imbas dari diselenggarakannya Olimpiade Tokyo 2020.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Tokyo, Jepang.

Tedros mengatakan 100.000 kematian karena Covid-19 tersebut dimulai saat ini sampai Olimpiade Tokyo berakhir.

"Pandemi ini merupakan tes, dan dunia sudah mulai menunjukkan kegagalan," ujar Tedros dalam pernyataannya.

Dia juga memeringatkan, siapa pun yang berpikir virus corona sudah teratasi hanya karena kasus menurun adalah "orang bodoh".

Baca Juga: Inilah Vaksin Covid-19 Rekomendasi WHO yang digunakan Indonesia

Dalam pemaparannya, Tedros menerangkan sudah lebih dari empat juta orang di seluruh dunia meninggal karena Covid-19.

"Korban meninggal masih akan bertambah. Pada tahun ini saja, jumlah kematian meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu," paparnya.

"Biarkan saya mengatakan ini, ketika api Olimpiade padam pada 8 Agustus, lebih dari 100.000 orang akan binasa," peringatnya.

Dr Tedros juga mengecam adanya "ketidakadilan mengerikan", bahwa 75 % vaksin hanya terkonsentrasi di 10 negara saja.

Dilansir Sky News Rabu (21/7/2021), WHO menyerukan agar target 70 % vaksinasi per negara bisa selesai di pertengahan 2022.

Berdasarkan perhitungan, dunia membutuhkan para produsen vaksin memproduksi 11 miliar dosis tahun depan.

"Pandemi ini akan berakhir jika dunia bersatu padu memilih mengakhirinya. Sekarang terserah kalian," ancamnya.

Tedros juga menyatakan, kegagalan negara besar berbagi data vaksin, tes, maupun mengirim oksigen hanya akan terus menambah durasi pandemi.

"Semakin lama ketimpangan ini berlanjut, semakin lama pula pandemi berjalan. Begitu juga gejolak sosial ekonomi yang ditimbulkan," ucapnya.

Baca Juga: Ingatkan Skema COVAX, WHO Minta Jangan Ada Vaksin Berbayar di Indonesia

Meski memberikan prediksi mengerikan, Tedros menerangkan bahwa Olimpiade Tokyo harus tetap diselenggarakan.

Menurutnya, event tersebut harus menjadi demonstrasi dunia bisa menghelat hajatan besar jika memerhatikan dan menegakkan aturan secara ketat.

Dia menuturkan dunia butuh Olimpiade ini, yang ditunda setahun, sebagai bentuk perayaan akan harapan.

Karena itu, kepada anggota IOC Tedros mendoakan Olimpiade berjalan sukses.

"Acara ini menyatukan dunia, untuk menginspirasi, untuk menunjukkan apa yang mungkin."

Tedros melanjutkan, fokus panitia adalah tidak memastikan kasus nol.

Apalagi kini sudah ada 79 laporan infeksi yang berkaitan dengan Olimpiade.

Dia menegaskan, perhatian utama panitia adalah memastikan mereka mengidentifikasi, melacak, dan mengisolasi secepat mungkin jika ada kasus.(*)

Baca Juga: Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Menentang Vaksin Pfizer dan Moderna, Sebagai Suntikan Penguat Vaksin Covid-19

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Prediksi Akan Ada 100.000 Kematian Covid-19 hingga Olimpiade Berakhir"