Find Us On Social Media :

Jaga Imun Warga, Pemerintah Larang Siarkan Berita Kematian Lewat Pengeras Suara Masjid di Pamekasan

Pemerintah larang penggunaan pengeras suara untuk menyiarkan berita kematian

Tak dapat dipungkrii, kepanikan dan kekhawatiran dapat menyebabkan berbagi penyakit kronis.

Saat panik, tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.

Berdasarkan laman WebMD, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Ringankan Beban Pasien Covid-19 saat Isoman, Dokter: Ketua RT/RW Bisa Sediakan Oksimeter untuk Dipinjamkan selama 14 Hari

Selain itu, panik atau stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, termasuk flu dan pilek biasa.

Dilansir dari Cleveland Clinic, tingkat panik atau stres yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi.