GridHEALTH.id - Mycobacterium tuberculosis (M.tb) merupakan bakteri yang menjadi penyebab penyakit TBC (tuberkulosis).
Dilansir dari nhs.uk (12/11/2019), bakteri tersebut umumnya menginfeksi organ paru-paru.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa TBC dapat menginfeksi organ lain seperti ginjal, tulang belakang, atau otak.
Penyakit TBC termasuk penyakit airborne atau bisa menular lewat udara.
Diketahui dalam dahak pasien TBC, terdapat banyak sekali kuman tuberkulosis.
Bakteri tuberkulosis bisa menular ketika pasien penderitanya batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi.
Orang lain yang tidak sengaja menghirup bakteri aerosol ini bisa terinfeksi TBC.
Penularan TBC bisa terjadi di mana saja, termasuk lingkungan atau di rumah yang bersih sekalipun.
Baca Juga: Ciri-ciri dan Gejala Penyakit TBC Pada Anak, Ini Yang Harus Dilakukan Orangtua
Dijelaskan dalam Buku Indonesia Bebas Tuberkulosis (2019) bikinan dr. Samuel Sembiring, bahwa kuman penyebab TBC memang mudah menulari lewat udara.
Meski begitu perlu diketahui, bakteri tuberkulosis yang masuk ke dalam saluran pernapasan tidak akan langsung menginfeksi individu tersebut.
Ada berbagai proses yang akan terjadi sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencegah bakteri berkembang.
Tubuh yang memiliki kekebalan atau imunitas yang baik, diketahui dapat menghalangi perkembangan kuman penyebab TBC.
Begitu juga sebaliknya, apabila kekebalan tubuh rendah, maka bakteri tersebut akan mudah berkembang serta menyerangorgan target.
Maka dari itu, seseorang harus senantiasa meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang tuberkulosis maupun penyakit lainnya.
Bahkan menurut dr. Samuel Sembiring dalam bukunya yang dilansir dari Kompas.com (23/3/2020), tidak semua orang yang memiliki kontak erat dengan penderita tuberkulosis pasti akan mengidap penyakit itu juga.
Hal tersebut kembali lagi, sangat bergantung dengan kondisi daya tahan tubuh masing-masing.
Baca Juga: Cara Agar Penyakit TBC Tidak Kambuh, Ini yang Harus Dilakukan Pasien
Menurut referensi, sekitar 2/3 penduduk Indonesia terinfeksi tuberkulosis, tapi dalam fase laten atau tidak sakit tuberkuosis.
Namun, apabila sewaktu-waktu seseorang dengan tuberkulosis pasif atau dalam fase laten ini mengalami penurunan kekebalan tubuh, misalnya terkena HIV/AIDS, maka akan muncul gejala-gejala penyakit tuberkulosis.
Sementara itu, bagi pasien TBC sebaiknya melakukan beberapa hal berikut untuk menghindari penularan penyakit kepada orang lain:
- Tidak tidur bersama orang lain
- Memastikan kamar dengan ventilasi baik
- Menutup mulut setiap kali tertawa, bersin, atau batuk
- Memakai masker
- Membungkus tisu setelah digunakan untuk menutup mulut
- Memastikan pengobatan dilakukan secara rutin
- Memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi(*)
Baca Juga: 9 Kelompok Orang Yang Rentan Tertular Penyakit TBC, Hati-hati
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL