Find Us On Social Media :

10 Tanaman yang Mampu Membantu Mempercepat Pengobatan Demam Berdarah

Ketahui tanaman yang mampu membantu mengobati demam berdarah.

GridHEALTH.id - Sebenarnya belum ada obat khusus untuk mengobati penyakit demam berdarah.

Dikutip dari laman mayoclinic.org (18/11/2020), pasien demam berdarah umumnya akan diresepkan pereda nyeri untuk mengatasi gejala pegal-pegal yang ditimbulkan.

Sisanya mereka akan difokuskan untuk mengatasi hilangnya cairan akibat adanya kebocoran plasma dan pendarahan.

Pasien juga diarahkan untuk banyak mengonsumsi banyak cairan karena mereka rentan dehidrasi.

Selain hal itu, pasien demam berdarah juga bisa mengonsumsi herbal dari bahan alami untuk mempercepat pemulihan.

Sebab seperti dilansir dari Kompas.com (6/7/2020), ternyata ada beberapa jenis tanaman pangan  yang mujarab untuk mengobati pasien demam berdarah.

Uniknya, tanaman-tanaman ini telah lama diketahui sebagai bahan jamu dan mudah ditemui di sekitar kita.

Dalam sebuah penelitian di Malaysia, setidaknya ada 10 tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mempercepat kesembuhan pasien demam berdarah.

Baca Juga: Ini Lama Waktu Penyembuhan Demam Berdarah dan Ciri-ciri Pasien yang Sudah Sembuh

1. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Siapa sangka daun sambiloto bisa diolah sebagai obat demam berdarah.

"Ekstrak metanol A.paniculata menunjukkan efek penghambatan antivirus tertinggi pada DENV-1 (salah satu serotipe virus dengue) oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti.

2. Daun pepaya (Carica papaya)

Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa bagian tanaman pepaya yang dimanfaatkan sebagai obat demam berdarah adalah daunnya.

"Daun (pepaya) telah diselidiki potensinya terhadap obat demam berdarah. Ekstrak berair daun tanaman ini menunjukkan aktivitas potensial terhadap DBD dengan meningkatkan jumlah trombosit (PLT), sel darah putih (WBC) dan neutrofil (NEUT) dalam sampel darah pasien berusia 45 tahun yang digigit nyamuk pembawa," tulis para peneliti.

Hasil penelitian itu menunjukkan, setelah 5 hari pemberian oral 25 mL ekstrak daun pepaya kepada pasien dua kali sehari, jumlah trombosit, sel darah putih, dan neutrofil meningkat.

"Peningkatan trombosit dapat menyebabkan berkurangnya perdarahan, sehingga menghindari perkembangan menjadi penyakit demam berdarah yang parah," tegas mereka.

3. Bakau (Rhizophora apiculata)

Jika biasanya pohon bakau dikenal dengan manfaatnya bagi wilayah pesisir pantai, siapa sangka tanaman ini juga punya khasiat sebagai obat demam berdarah.

"Sifat antidemam berdarah dari ekstrak etanol Rhizophora apiculata di DENV-2 dalam sel Vero telah diketahui," tulis peneliti.

"R. apiculata menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 % dan 41,5 % masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1," imbuh mereka.

4. Pare (Momordica charantia)

Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tanaman ini juga bisa menjadi obat demam berdarah.

"Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis peneliti.

5. Patikan kebo (Euphorbia hirta)

Patikan kebo sering dianggap gulma di kebun, jalan setapak dan tanah terlantar dan ditemukan di seluruh Jawa, Sunda, Sumatra, Semenanjung Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Di Filipina, air rebusan daun dari Euphorbia hirta dikenal sebagai obat tradisional sebagai obat demam berdarah.

"Pendarahan internal akan berhenti dan demam berdarah akan sembuh setelah 24 jam. Namun, mekanisme aksi masih belum diketahui dan sifat antivirus dan kemampuannya untuk meningkatkan trombosit darah saat ini masih diselidiki," jelas peneliti.

Baca Juga: Pernah Terinfeksi Demam Berdarah? Studi di Brasil Menunjukkan Tingkat Kekebalan Lebih Tinggi Terhadap Covid-19

6. Petai China (Leucaena leucocephala)

Petai china ternyata juga punya khasiat untuk mengobati demam berdarah.

"Galaktomanan yang diekstraksi dari biji petai china telah menunjukkan aktivitas melawan virus demam kuning (YFV) dan DENV-1 secara in vitro dan in vivo," tulis peneliti.

Galaktomanan adalah polisakarida yang terdiri dari tulang belakang mannose dengan gugus samping galaktosa, lebih khusus strukturnya terdiri dari rantai utama (1 → 4) -terkait unit β-d-mannopyranosyl yang disubstitusi oleh unit α-d-galactopyranosyl.

7. Ruku-ruku (Ocimum sanctum)

Bagi warga Minangkabau, daun ruku-ruku biasanya digunakan sebagai "bumbu" dalam masakan gulai Minangkabau karena mempunyai wangi yang khas.

Selain sebagai bumbu, penelitian membuktikan air rebusan daun ruku-ruku bisa bertindak sebagai obat pencegahan demam berdarah.

"Ekstrak metanol dari O. sanctum menunjukkan sedikit efek penghambatan pada DENV-1 berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti.

8. Cabai Jawa (Piper retrofractum)

"Ekstrak etanol cabai jawa menunjukkan aktivitas partikel virus yang tidak aktif atau 84,93 % pada konsentrasi 100 μg mL − 1," tulis peneliti.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak air cabai Jawa memberikan tingkat aktivitas tertinggi terhadap larva nyamuk," sambung mereka.

9. Amis-amisan (Houttuynia cordata)

Amis-amisan rupanya termasuk tanaman yang mempunyai khasiat untuk mengobati demam berdarah.

"Ekstrak etanol dari Houttuynia cordata mengungkapkan aktivitas anti-dengue dengan 35,99 % penghambatan terhadap DENV-2 dalam sel Vero pada konsentrasi 1,56 μg mL − 1," tulis peneliti.

"Ekstrak berair dari H. cordata menunjukkan tindakan penghambatan yang efektif terhadap DENV-2 melalui inaktivasi langsung partikel virus sebelum infeksi sel," imbuh mereka.

Senyawa yang berkontribusi besar dalam pengobatan DBD adalah hyperoside.

10. Temu kunci (Boesenbergia rotunda)

Untuk penelitian obat demam berdarah ini, peneliti menggunakan ekstrak rimpang temu kunci.

"Aktivitas beberapa senyawa yang diekstraksi dari ekstrak rimpang untuk menghambat protease virus dengue telah diuji pada DENV-2," tulis peneliti.

Hasilnya, ekstrak rimpang temu kunci menunjukkan penghambatan virus dengue pada tubuh.(*)

Baca Juga: Ternyata Nyamuk Demam Berdarah Sering Menggigit di Jam-jam Ini

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL