GridHEALTH.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia telah berada di puncak corona gelombang kedua.
"Kita sudah lihat puncaknya sudah terlampaui, terutama di wilayah Jawa," kata Budi dalam konferensi pers virtual pada Senin (2/8/2021).
Baca Juga: Masuk Gelombang Kedua Covid-19, Epidemiolog: Bakal Ada Dobel Puncak Corona dalam Waktu Dekat
Kendati demikian, Budi bersyukur bahwa Indonesia telah memasuki puncak corona tersebut.
"Kita bersyukur peak-nya (puncak) itu terjadi di 57 ribu per hari, itu dengan peningkatan testing (pengujian) luar biasa," katanya.
Baca Juga: Tak Perlu Panik, Orangtua Segera Cek 7 Perbedaan Flu Biasa dengan Covid-19 pada Anak!
Budi menyebut masa puncak gelombang kedua Covid-19 di Indonesia jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan negara lain.
Bahkan, Budi pun menyebutkan setelah penerapan PPKM Level 4 selama 13 hari, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai turun kembali.
"Sejak kita menerapkan PPKM ini memang sudah 13 hari. Kita pikir puncaknya akan 70 ribu kasus per hari. Tapi alhamdulillah ini berdasarkan model yang dilihat di negara lain."
"Alhamdulillah kita lebih cepat. Jadi dalam 13 hari kita sudah lakukan PPKM Level 4 itu sudah sampai puncaknya dan mulai turun kembali," kata Budi dikutip dari tayangan dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga: 8 Kebiasaan Penyebab Gula Darah Naik di Atas Normal, Penyandang Diabetes Wajib Menghindarinya
Bahkan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, angka kasus harian Covid-19 di Jawa dan Bali turun sebesar 50 persen dari puncak kasus Covid-19 pada 15 Juli 2021.
"Kalau kita lihat, sejak puncaknya pada 15 Juli 2021, sampai dengan hari ini menunjukkan penurunan, angkanya itu sudah 50 persen. Ini saya kira memberikan harapan yang bagus tapi kita tetap harus berhati-hati karena menghadapi varian delta ini," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8/2021).
Lantas, benarkah kasus Covid-19 di Indonesia turun?
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan bahwa kasus harian yang dilaporkan menurun karena testing yang dilakukan juga menurun.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih tingginya tingkat positivity rate di Indonesia.
"Jadi kasus harian enggak turun," kata Dicky seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Sementara, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski ada penurunan secara nasional, katanya, peningkatan kasus di sejumlah provinsi masih berada di atas 50 persen.
"Secara nasional terjadi penurunan jumlah kasus mingguan 5 persen dibanding minggu sebelumnya," ujar Nadia kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/8/2021).
Bahkan, jumlah kematian pasien Covid-19 meningkat 28 persen dibanding minggu sebelumnya.
"Jumlah kematian bertambah 28 persen dibanding minggu sebelumnya, merata di 28 provinsi," ucapnya.
Baca Juga: Gejala dan Komplikasi Flu Perut pada Anak, Hati-hati Sangat Menular
Nadia menyebutkan, adanya peningkatan kasus tersebut lantaran testing di beberapa daerah mengalami penurunan.
"Terkait testing, masih ada tiga provinsi yang masih belum capai target testing, yaitu Lampung, NTB, dan Maluku," ujarnya. (*)
Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Tidak Merata, WHO Serukan Moratorium Suntikan Booster
#hadapicorona