Find Us On Social Media :

Anies Baswedan Tak Buru-buru Longgarkan Pembatasan Meski Kasus Covid-19 di DKI Melandai

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir memang berangsur melandai.

Hal itu pun diakui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan resminya yang dilansir Kontan.co.id (16/8/2021).

Menurutnya setelah sempat mencapai puncak 113.137 kasus aktif pada 16 Juli lalu, angka kasus aktif DKI Jakarta saat ini telah di bawah angka 10.000 kasus.

Angka penambahan kasus Covid-19 harian pun menunjukan penurunan secara drastis.

Dimana sebelumnya puncak penambahan kasus harian di DKI Jakarta mencapai 14.000 kasus, kini turun hingga 1.000 kasus.

"Pandemi melandai tapi belum benar-benar berkurang. Karena itu kita harus berikhtiar ekstra, masih ada risiko putar balik atau naik lagi," ujar Anies Baswedan.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap 3 Dimulai di Seluruh Indonesia, Anak Usia 12 Tahun Bisa Divaksin, DKI Jakarta Sudah Lebih Dulu

Penurunan kasus tersebut pun berdampak pada kemampuan penanganan fasilitas kesehatan.

Anies Baswedan menyebut tingkat keterisian (BOR) fasiltas perawatan telah berada di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60%.

Pada BOR ruang isolasi menunjukkan angka sebesar 32%, sedangkan BOR untuk unit perawatan intensif (ICU) tercatat sebesar 59%.

Saat ini, DKI Jakarta pun telah menurunkan kembali kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19.

Rasio kasus positif Covid-19 di Jakarta pun menunjukkan penurunan. Pada puncaknya, angka positivity rate mencapai 48% yang kini telah turun hingga di bawah 10%.

"Sekarang positivitas Jakarta telah turun di bawah ambang batas maksimal 10%, tapi kita masih harus terus mengejar agar tingkat positivitas ini di bawah ambang batas ideal yaitu 5%," terang Anies Baswedan.

Baca Juga: Anies Baswedan Klaim Jakarta Capai Herd Immunity: Masih Kurang 4 Juta Orang Belum Divaksin

Meski positvity rate mengalami penurunan, Anies bilang, angka tes di Jakarta masih tinggi.

Bahkan pada pekan terakhir mencapai 11 orang per 1.000 penduduk per minggu yang berada jauh di atas standar WHO sebesar 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Walau data telah menunjukkan kondisi melandai, Anies masih belum mau terburu-buru dalam membuka pembatasan. Pembukaan pembatasan kegiatan dinilai dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.

"Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat, tapi tidak boleh terlena, tidak boleh buru-buru beraktivitas sebebas-bebasnya," ungkapnya.

Sebagai informasi, sejak awal Juli lalu terdapat lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Oleh karena itu, Jakarta menjadi salah satu wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan PPKM level 4 hingga saat ini.(*)

Baca Juga: Kasus Aktif Turun Hampir 100 Persen, DKI Jakarta Keluar dari Zona Merah, Giliran Luar Jawa Alami Lonjakan Kasus Covid-19

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kontan.coid dengan judul Anies Baswedan ogah buru-buru melonggarkan pembatasan meski kasus Covid-19 turun