GridHEALTH.id - Studi dan penelitian prihal Covid-19 masih terus berlangsung dan dikebut oleh para ahli.
Menurut beberapa ahli, hubungan antara kasus COVID-19 dan suhu kurang pasti.
Mengenai hal ini studi dari Cina telah menemukan dan tidak menemukan adanya hubungan antara infeksi dan kasus Covid-19 dengan suhu lingkungan.
Baca Juga: Rebusan Rambut Jagung Obat Herbal Alami Tersohor di China dan Amerika
Ternyata hal tersebut pun ditemukan oleh para ahli di negara lain.
Para peneliti melaporkan tidak ada efek suhu dengan penularan COVID-19 atau kematian di Australia, Spanyol, dan Iran.
Jadi, bagaimana dengan adanya pendapat virus corona mudah mati jika di cuaca panas?
Mengenai hal ini, suhu panas alias yang lebih tinggi dikaitkan dengan jumlah kasus yang lebih rendah di Turki, Meksiko, Brasil, dan AS.
Namun tampaknya ada ambang batas yang bisa menjadi patokan.
Hanya saja ada kesimpulan, suhu yang lebih tinggi tidak menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam penularan COVID-19, yang dapat menyebabkan beberapa perbedaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian laboratorium yang menunjukkan virus SARS-CoV-2 sangat stabil di luar tubuh pada suhu 39,2°F (4°C) tetapi semakin tidak stabil pada suhu di atas 98,6°F (37°C).
Baca Juga: Cuaca di Suatu Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Covid-19, Cuaca Dingin Membuat Virus Mengganas?