Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty, menunjukkan vaksin ini secara efektif dapat mencegah Covid-19, berdasarkan tinjauan data hasil uji klinis.
Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona.
Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta
Selain itu, data efikasi vaksin Pfizer yang diterima BPOM, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas.
Baca Juga: Diklaim Sudah Masuk Zona Hijau, 617 Kasus Varian Delta Terjadi di Jakarta Kurang dari Seminggu
Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19. "Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen.
Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," jelas Penny, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).
Dari hasil uji klinis, melansir Kompas.com (23/8/2021), efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan.
Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan.
* Nyeri badan di tempat bekas suntikan
* Kelelahan
* Nyeri kepala
* Nyeri otot
Baca Juga: Beser dan Ngompol Pada Lansia Dapat Disembuhkan Tanpa Obat-obatan
* Nyeri sendi
* Demam
Namun demikian, reaksi-reaksi tersebut dianggap ringan dan biasa terjadi pada imunisasi dari berbagai jenis vaksin pada umumnya.
Sebab, reaksi-reaksi atau efek samping vaksin Pfizer tersebut menunjukkan respons tubuh terhadap benda asing yang masuk.(*)