Terkait uji klinis vaksin booster yang dipermaslahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu, Budi mengaku tak memungkirinya.
Menurutnya yang dipermaslahkan WHO tidak secara klini, akan tetapi masalah etis.
Dalam kesempatan itu juga Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto mengatakan efikasi vaksin memang akan menurun setelah beberapa bulan penyuntikan.
Menurut analisanya perlu dilakukan booster setelah 6 hingga 12 bulan setelah penyuntikan.
"Perlu kami sampaikan sesuai analisa 6-12 bulan sudah harus dilakukan booster harus diantisipasi kecepatan vaksin tidak tercapai," ucap Slamet.(*)
Baca Juga: 3 Strategi Pemerintah Indonesia Hidup Berdampingan Dengan Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL