Find Us On Social Media :

Kemenkes Bantah Kabar Orang yang Divaksin Akan Mati dalam 2 Tahun, Vaksin Covid-19 Efektif Mencegah Perawatan dan Kematian

Jangan mudah percaya hoaks, vaksin Covid-19 terbukti efektif mencegah kematian

GridHEALTH.id -  Beberapa waktu terakhir, beredar kabar bahwa orang yang telah divaksin akan mati dalam kurun waktyu 2 tahun.

Pesan berantai tersebut langsung beredar di jejaring media sosial.

Baca Juga: Menyesal, Deddy Corbuzier Baru Sadar Manfaat Vaksin Covid-19 usai Terkena Badai Sitokin, 'Saya Jadi Bodoh atau Gimana'

Bahkan, disebutkan bahwa soerang Pemenang Hadiah Nobel Luc Montagnier telah mengonfirmasi bahwa tidk ada kesempatan untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin.

"Mereka semua akan mati karena peningkatan yang bergantung pada antibodi. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan," tulis dalam pesan berantai tersebut, dikutip dari laman Turn Back Hoax.

Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Jadi Pfizer Tahap 2 Telah Tiba di Indoensia

Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan yaitu mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.

Para tenaga kesehatan ini mayoritas mendapatkan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Rekomendasi Kosmetik yang Aman Digunakan Menurut BPOM dan FDA

Perlu diketahui bahwa saat laporan tersebut diturunkan, ada 143.000 orang SDM Kesehatan di DKI Jakarta telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah divaksinasi dosis kedua.

Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19 serta dinamika komposisi Variants of Concern yaitu adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI Jakarta maupun nasional.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus corona.

"Sampai saat, ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini."

"Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif," tegas Nadia, Kamis (12/8/2021).

Baca Juga: Ngeles saat Ditanya Sensasi Sabu di Kulit, Polisi Sebut Coki Pardede Kecanduan Narkoba setelah Berhenti Konsumsi 5 Bulan Lalu

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pernyataan Luc Montagnier yang mengatakan orang yang menerima vaksinasi Covid-19 akan mengalami kematian setelah dua tahun adalah keliru.

"Kutipan itu secara keliru dikaitkan dengan Montagnier dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas," kata Wiku dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (11/8/2021).

Wiku menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa vaksinasi tidak menyebabkan terjadinya mutasi virus menjadi varian baru. (*)

Baca Juga: Dokter Umum RSUD Dipanggil IDI, Dibentak-bentak dan Disuruh Diam, Gegara Surat Pernyataan Pasein COVID-19 itu Tidak Pernah Ada

#hadapicorona