Find Us On Social Media :

10 Gejala Diabetes Fase Awal, Kesemutan atau Mati Rasa Salah Satunya

10 gejala diabetes fase awal. Segere deteksi untuk kebaikan secepatnya.

GridHEALTH.id - Penyakit diabetes tidak ada obatnya. Tapi diabetes jika dideteksi sejak dini, mulai dari gejala awalnya, ada kemungkinan bisa dikendalikan atau bahkan disembuhkan.

Karenanya, sebelum diabetes semakin menjadi, jauh lebih baik kita mendeteksi gejala diabetes sejak awal kehadirannya.

Berikut gejala diabetes yang bisa dengan mudah kita kenali.

Baca Juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2, Ada yang Dipicu Infeksi Virus

Jika ini sudah ditemukan, itu tandanya awal penyakit diabetes ada pada tubuh kita.

Meningkatnya frekuensi buang air kecil

Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.

Rasa haus berlebihan

Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air.

Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.

Baca Juga: Mengobati Flu Singapura, Penyakit Infeksi Menular yang Lebih Sering Terjadi Pada Anak

Sering ‘pipis‘ dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa "cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi," jelas Dr. Collazo-Clavell seperti dikutip dari Health.com.

Penurunan berat badan

Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat.

Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.

Cepat lapar

Rasa lapar yang berlebihan, cepat lapar, merupakan gejala fase awal diabetes lainnya.

Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.

Baca Juga: Manfaat Air Mawar Bagi Manusia, Mulai dari yang Bikin Bikin Takjub Hingga Untuk Sistem Pernapasan

Kulit jadi bermasalah

Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes.

Sama halnya jika menemukan gelap (segaris) di sekitar daerah leher atau ketiak.

Luka lama sembuh

Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya.

Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri.

Baca Juga: Usai Dipuji WHO, Menkes Budi Siap Jadikan Indonesia Pusat Global Pembuatan Vaksin Covid-19 mRNA

Ketahuilah, diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.

Infeksi jamur

"Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi," demikian Dr. Collazo-Clavell menjelaskan.

Hal itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi jamur lainnya.

Ingat, jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.

Iritasi genital

Baca Juga: Usai Dipuji WHO, Menkes Budi Siap Jadikan Indonesia Pusat Global Pembuatan Vaksin Covid-19 mRNA

Kandungan glukosa yang tinggi dalam urin membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal.

Cepat letih dan mudah tersinggung

"Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan," kata Dr. Collazo-Clavell.

Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari membuat orang lelah.

Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung.

Pandangan mata kabur

Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi.

Baca Juga: Penyakit Autoimun Radang Usus (IBD), Masalah Pencernaan Pada Anak

Membiarkan gula darah tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan.

Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.

Kesemutan atau mati rasa

Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes.

Sepertihalnya mata jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen.

Ingat pada diabetes, gula darah yang tinggi bertindak bagaikan racun.

Diabetes sering disebut ‘Silent Killer’ jika gejalanya terabaikan dan ditemukan sudah terjadi komplikasi.(*)

Baca Juga: Kalsium Bukan Hanya dari Produk Susu, Sumbernya Tanpa Disangka Bisa dari Air Mineral