Find Us On Social Media :

98 Persen Virus Corona di Indonesia Varian Delta, Kemenkes Ingatkan Penularan Sulit Diprediksi

Varian delta dominasi virus corona di Indonesia.

GridHEALTH.id - Virus corona di Indonesia rupanya didominasi oleh varian delta.

Bahkan angkanya sudah mencapai 98 %.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam dialog FMB yang diadakan Selasa (14/9/2021)

Dilansir dari tribunnews.com (15/9/2021), Nadia mengatakan saat ini varian delta memang mendominasi virus corona di tanah air hingga 98%.

Meski begitu, ia berujar bahwa tidak menutup kemungkinan jika varian virus baru dari negara lain seperti Mu atau Lamda juga bisa muncul.

Karenanya Nadia ingatkan, “Masyarakat jangan euforia. Cakupan vaksinasi kita belum cukup, jadi kita harus tetap saling mengingatkan dan disiplin protokol kesehatan."

"Dalam hal ini, pemerintah juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi dalam memantau dan memastikan masyarakat aman saat melakukan kegiatan di ruang publik,” ujarnya.

Baca Juga: Ada Lagi Varian C.1.2, Ahli Nyatakan Lebih Bahaya dari Varian Delta, WHO Sebut Tingkat Penularan Rendah

Ketahuilah dan ingat, apa pun varian virusnya sebagai usaha proteksi kesehatan setiap individu, masyarakat diharapkan tetap disiplin protokol kesehatan serta mengikuti vaksinasi.

Vaksin akan melindungi masyarakat dari gejala berat bahkan risiko kematian hingga 95%.

Terkait protokol kesehatan, diketahui ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi termasuk juga varian delta, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.

Disebutkan di laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", dijelaskan, Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Baca Juga: Pejabat dan Publik Figur Indonesia Sibuk Berharap Vaksin Dosis Ketiga, The Lancet Malah Sebutkan Vaksin Penguat Tidak Dibutuhkan Masyarakat Umum

Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

“Penularan virus, apa pun variannya, tidak melihat populasi tertentu sehingga setiap orang bisa tertular. Di dalamnya, termasuk kelompok rentan seperti lansia, anak, dan orang dengan komorbid yang harus diperhatikan,” pungkas Nadia.(*)

Baca Juga: Kemenkes: Ada 2.300 Kasus Varian Delta di 34 Provinsi Indonesia

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL